Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan 0,71 persen pada level 6.765,30 pada periode 6 Maret-10 Maret 2023. Saham BUMN WSKT, pengelola bioskop CGV BLTZ, hingga pengelola waralaba kebab RAFI menjadi top losers selama sepekan.
Saham dengan penurunan terdalam di posisi pertama adalah saham pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT). Harga saham WSKT turun 29,01 persen selama sepekan dari Rp324 per saham menjadi Rp230 per saham.
Posisi WSKT disusul oleh PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) yang pekan ini mengakhiri perdagangan di harga Rp690 per saham, turun 23,33 persen dari harga penutupan pekan lalu Rp900 per saham.
Peringkat ketiga top losers ditempati oleh PT Makmur Berkah Amand Tbk. (AMAN) yang turun 22,6 persen sehingga parkir di Rp565 akhir pekan ini, dari Rp730 per saham di pekan lalu.
Kemudian terdapat saham INPS yang terkoreksi 22,30 persen ke harga Rp216 per saham dan saham AYLS terkoreksi 22,08 persen ke level Rp60 pada penutupan Jumat (11/3/2023).
Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh emiten LABA dan pengelola bioskop CGV BLTZ yang masing-masing turun 20,25 persen dan 19,83 persen dalam sepekan. LABA parkir di harga Rp63 per saham dan FILM mengakhiri akhir pekan ini di level Rp2.750 per saham.
Baca Juga
BESS, MTSM, dan pengelola waralab kebab RAFI menjadi penghuni top losers selanjutnya di peringkat kedelapan sampai kesepuluh. Harga saham BESS telah tergerus 19,39 persen ke level 133 dalam sepekan, MTSM turun 19,27 persen ke 155, dan RAFI melemah 19,10 persen ke 72 sepanjang pekan ini.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan penurunan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,67 persen menjadi Rp9.388,20 triliun dari Rp9.451,28 triliun pada pekan sebelumnya.
"Penurunan terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa yang mengalami penurunan sebesar 1,49 persen menjadi 1,07 juta transaksi dari 1,09 juta transaksi pada sepekan yang lalu," katanya, Jumat (10/3/2023).
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami penurunan sebesar 18,98 persen menjadi Rp8,7 triliun dari Rp10,7 triliun pada penutupan pekan lalu.