Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Cinta Laura, PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) senilai Rp598,86 miliar.
Cinta Laura merupakan salah satu komisaris OASA. Adapun, Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menjadi Presiden Komisaris OASA.
Berdasarkan prospektus perseroan, OASA akan menawarkan sebanyak 5,98 miliar (5.988.620.000) saham biasa dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100. Dengan demikian OASA berpotensi meraup dana hingga Rp598,86 miliar.
Salah satu pemegang saham utama OASA, Gafur Sulistyo juga berencana untuk melaksanakan HMETD atau rights issue yang dimiliki dalam PMHMETD I sebanyak 3,29 miliar (3.294.075.000) saham dengan harga setara 55,01 persen dari harga pelaksanaan Rp100. Dengan demikian, nilai HMETD dari Gafur Sulistyo mencapai Rp329,4 miliar.
Kemudian, jika setelah pemesanan dari para pemegang HMETD terdapat sisa saham, maka akan dilakukan pembelian sisa saham dalam rangka PMHMETD OASA yang akan diambil oleh PT International Labuan Resources sebagai Pembeli Siaga.
Jika terdapat sisa, maka PT International Labuan Resources akan mengambil sebanyak Rp269,45 juta dengan harga yang sama dengan harga PMHMETD I. Angka ini setara dengan 44,99 persen dari jumlah penawaran.
Baca Juga
Aksi korporasi ini akan berdampak kepada pengeluaran saham baru yang jumlahnya mencapai 5,98 miliar (5.988.620.000). Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya dalam rights issue akan mengalami dilusi sebesar 94,35 persen.
Rights issue telah mendapat restu dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 27 Juni 2022. RUPS menyepakati penambahan modal ditempatkan dan disetor melalui MHMETD I dengan penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya sejumlah 6 miliar (6.000.000.000) Saham Biasa dengan nilai nominal Rp100.
“Dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD dalam RUPS tanggal 27 Juni 2022,” tulis manajemen dalam prospektus, Senin (2/1/2023).
Adapun direksi kemudian berencana melakukan PMHMETD I sebanyak 5,98 miliar (5.988.620.000) saham biasa dengan nominal Rp100.
Sebesar Rp89 miliar dari dana aksi korporasi ini nantinya akan dilakukan untuk mengakuisisi saham PT Indoplas Makmur Lestari.
Kemudian sebanyak Rp69 miliar akan digunakan untuk peningkatan setoran modal kepada PT Indoplas Makmur Lestari (IML). Kemudian IML akan meningkatkan setoran modal sebesar Rp69 miliar kepada PT Indoplas Karya Energi (IKE) yang akan digunakan oleh IKE sebagai modal kerja sebagai biaya persiapan proses pengerjaan FPSA DKI Jakarta Wilayah Layanan Barat.
Selain itu, sekitar Rp9 miliar akan digunakan untuk pembelian 1 unit kantor untuk mendukung pengembangan usaha dalam menjalankan strategis bisnis baru. Sekitar Rp340,5 miliar juga akan digunakan untuk peningkatan setoran modal kepada PT Telesys Indonesia (TI) untuk pengembangan kegiatan usaha trading
Produk Bio Propylene Glycol dan pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Propinsi Bangka Belitung.
Sebanyak Rp40 miliar akan digunakan untuk biaya operasional terkait pengadaan peralatan dan manajemen sistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Lalu, sebanyak Rp20 miliar akan digunakan untuk kegiatan operasional mengenai Proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Semarang.
“Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk membiayai kegiatan operasional di Perseroan sebagai perusahaan induk, berupa gaji karyawan, sewa kantor, dan biaya operasional kantor lainnya,” tulis manajemen.
Jadwal rights issue OASA
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi: 10 Januari 2023
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD di pasar tunai: 12 Januari 2023
Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD atau recording date: 11 Januari 2023
Distribusi HMETD: 12 Januari 2023
Tanggal pencatatan HMETD: 13 Januari 2023
Periode pelaksanaan HMETD: 13 Januari 2023 - 20 Januari 2023