Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti COIN hingga CDIA, 7 Perusahaan Antre IPO

BEI mencatat 7 perusahaan dalam antrean IPO, dengan 3 berskala besar dan 4 menengah. Sektor meliputi bahan dasar, industri, keuangan, teknologi, dan transportasi.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat tujuh perusahaan yang masuk dalam pipeline penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). 

Berdasarkan data BEI, sampai dengan 8 Agustus 2025 telah tercatat 22 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa dengan dana dihimpun Rp10,39 triliun.

Terbaru, sejumlah perusahaan memang telah melantai di Bursa pada bulan lalu, di antaranya PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), hingga PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN).

Di sisi lain, masih ada perusahaan yang saat ini masuk ke dalam antrean IPO untuk melantai di Bursa. 

"Hingga saat ini, terdapat tujuh perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," tulis Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna pada Jumat (8/8/2025).

Dari tujuh perusahaan yang masuk ke dalam pipeline IPO, tiga perusahaan berasal dari kategori berskala besar atau memiliki aset di atas Rp250 miliar. Sisanya, empat perusahaan lainnya berskala menengah dengan aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.

Secara rinci, dua perusahaan dalam pipeline IPO berasal dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrials, satu perusahaan dari sektor financials, satu perusahaan dari sektor technology, serta satu perusahaan lainnya dari sektor transportasi dan logistik. 

Selain IPO, BEI juga mencatat terdapat 116 emisi dari 65 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) yang telah diterbitkan. Dana yang dihimpun dari aksi korporasi ini adalah sebesar Rp132,2 triliun. 

Ke depan, masih terdapat sembilan emisi dari tujuh penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline Bursa.

Sementara itu, untuk rights issue sampai Agustus 2025 telah terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp16,62 triliun. Adapun empat perusahaan masih tercatat masuk ke dalam pipeline rights issue BEI.

----------------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro