Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah berpeluang menguat pada Jumat (30/12/2022) seiring dengan pelemahan dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah diprediksi fluktuatif pada perdagangan hari ini. Rupiah diprediksi ditutup pada rentang Rp15.630 - Rp15.730 per dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 0,39 persen terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan, Kamis (29/12/2022). Adapun seluruh mata uang kawasan Asia ditutup menguat terhadap dolar AS.
Berdasarkan data bloomberg, rupiah ditutup melemah 61,5 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp15.657, sedangkan indeks dolar AS terpantau melemah 0,16 persen ke level 104,29.
Adapun seluruh mata uang di kawasa Asia Pasifik juga menguat bersama rupiah, diantaranya peso Filipina naik 0,79 persen, yen Jepang naik 0,56 persen, baht Thailand naik 0,51 persen, yuan Cina naik 0,18 persen, dolar Taiwan naik 0,16 persen, won Korea Selatan naik 0,12 persen, rupee India naik 0,08 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,06 persen.
Ibrahim mengatakan dolar memangkas kenaikan setelah naiknya imbal hasil treasury AS jangka panjang. Meski demikian, investor masih tetap gelisah jelang akhir tahun karena optimisme awal atas pembukaan pembatasan Covid-19 Cina gagal.
Baca Juga
“Selain itu, ketidakpastian atas prospek ekonomi global, bersama dengan meningkatnya kekhawatiran tentang resesi di Amerika Serikat, membuat imbal hasil Treasury dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, tergelincir semalam,” ujar Ibrahim dalam riset, Kamis (29/12/2022).
Sementara dari dalam negeri, perekonomian Indonesia masih terbilang sepanjang tahun 2022. Hal ini tidak lepas dari langkah dan strategi yang diterapkan oleh pemerintah.
Adanya upaya untuk menjaga permintaan domestik membuat keyakinan pelaku ekonomi, dan juga daya beli masyarakat semakin terjaga. BI juga disebut terus melakukan intervensi secara berkala di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF yang membuat nilai tukar rupiah terjaga.
“Seiring berjalannya waktu, perekonomian Indonesia diyakini bisa tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2023 mendatang, walaupun pergerakannya melambat. Hal tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global,” ujar Ibrahim.
Mengenai potensi resesi tahun 2023, Ibrahim mengatakan ada beberapa indikator yang mempengaruhi perlambatan ekonomi global, tetapi membawa sentimen positif bagi Indonesia. Salah satunya adalah perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan kurangnya pasokan energi di banyak negara.
Lebih dari 50 persen energi dalam negeri didorong oleh batubara yang pertumbuhannya positif. Indonesia juga memiliki cadangan batubara sebesar 37 miliar ton.
“Dari sisi ekspor pun telah didorong oleh adanya ekspor CPO, batubara, besi, dan baja. Dalam skala nasional, spasial ekspor ditopang dengan baik oleh sejumlah wilayah,” ujar Ibrahim.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup naik 85 poin atau 0,54 persen menjadi Rp15.572,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,18 persen ke level 104,026.
Pukul 14.14 WIB, rupiah naik 91 poin atau 0,58 persen menjadi Rp15.566,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,18 persen ke level 104,023.
Pukul 11.30 WIB, rupiah naik 85 poin atau 0,54 persen menjadi Rp15.572,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,16 persen ke level 103,999.
Pukul 10.00 WIB, rupiah menguat 68 poin atau 0,43 persen ke level 15.589,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,12 persene ke level 103,965.
Pukul 09.05 WIB, rupiah menguat 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp15.642,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,07 persen ke level 103,911.