Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan entitas Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli resmi IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (8/11/2022). Dana IPO akan digunakan untuk membayar utang ke BCA dan BTPN.
Blibli menjadi perusahaan ke-47 yang tercatat di bursa pada 2022. Dalam initial public offering (IPO) ini, Blibli menawarkan 17,7 miliar sahamnya dengan harga Rp450 per saham. Dengan demikian, dana hasil penawaran umum yang dikumpulkan BELI mencapai Rp7,99 triliun.
Manajemen Blibli menyebutkan saham BELI mendapat minat yang solid dari investor domestik maupun internasional dari berbagai institusi keuangan. Minat yang tinggi ini terlihat dari pemesanan saham yang mengalami oversubscribed 4,4 kali saat pooling sehingga terjadi pooling penjatahan meningkat dari 2,5 persen menjadi 5,0 persen dari saham yang ditawarkan.
“Hari Ini menjadi awal yang baru bagi Blibli. Seiring dengan resminya Blibli sebagai perusahaan tercatat di BEI, kami makin dekat dengan visi menjadi ekosistem perdagangan yang menyediakan pilihan bagi konsumen dan institusi,” kata CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto, Selasa (8/11/2022).
Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp53,3 triliun, BELI menjadi satu-satunya unicorn di sektor internet yang menjadi perusahaan tercatat di Asia Pasifik sejak Mei 2022. Nilai IPO Blibli juga menjadi yang terbesar kedua sepanjang 2022 untuk perusahaan unicorn internet di Asia Pasifik.
IPO Blibli menjadi yang terbesar kedua sepanjang 2022 dan terbesar kelima sepanjang sejarah di pasar modal Indonesia. Manajemen Blibli menyebutkan proses penawaran umum perdana saham Blibli berjalan lancar di tengah volatilitas pasar dan aksi jual saham sektor teknologi.
Baca Juga
“Dengan menjadi perusahaan tercatat, kami berharap kepercayaan investor di sektor teknologi dapat meningkat dan memberi dampak positif bagi ekonomi digital Indonesia,” kata Presiden Komisari Blibli Martin Basuki Hartono.
Adapun dana hasil penawaran umum ini akan digunakan Blibli untuk melunasi utang kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp2,75 triliun dan ke PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) senilai Rp2,75 triliun.
Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57 persen digunakan oleh Blibli, dan 43 persen akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe).