Bisnis.com, JAKARTA — BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik target indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir tahun ini di tengah fase bullish menjelang HUT ke-80 RI pada 17 Agustus 2025.
Hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (14/8/2025), IHSG parkir di level 7.965,98 setelah naik 73,07 poin atau 0,93%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di rentang 7.905,54 hingga 7.973,98. Di level saat ini, IHSG menguat sebesar 12,52% year-to-date.
Apabila penguatan itu terus bertahan hingga akhir sesi II hari ini, indeks komposit bakal mengukir rekor tertinggi baru sepanjang sejarah atau all time high (ATH). Sebelumnya, level ATH penutupan IHSG terbentuk pada 19 September 2024 menyentuh level 7.905,39.
Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi mengatakan penguatan IHSG didorong oleh kuatnya reli saham emiten-emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Indonesia. Selain itu, saham-saham yang kurang likuid seperti DCII, DSSA, dan BRPT turut menjadi motor kenaikan IHSG dalam jangka pendek.
"Kami melakukan penyesuaian target IHSG ke level 7.960 pada akhir 2025," tulisnya dalam riset, Kamis (14/8/2025).
Revisi naik target IHSG itu dilakukan tim analis BRI Danareksa Sekuritas dengan mempertimbangkan potensi penguatan dalam jangka pendek sejalan dengan ekspektasi pemulihan laba untuk mendorong perubahan peringkat valuasi yang didukung oleh momentum arus modal.
Secara sektoral, BRI Danareksa Sekuritas menyukai sektor telekomunikasi di tengah inisiatif perbaikan harga dan kompetisi yang lebih rasional sehingga membuka ruang pertumbuhan pendapatan dan margin yang lebih sehat pada semester II/2025.
"Kami lebih konstruktif di sektor perbankan, menyoroti sinyal kondisi likuditas yang turun dan proyeksi pertumbuhan kedit yang masih lemah pada semester I/2025, serta valuasi yang atraktif."
Untuk sektor konsumer, tim analis masih khawatir dalam jangka pendek karena faktor tekanan daya beli di segmen masyarakat berpendapatan bawah dapat membatasi ruang penyesuaian harga jual dan pemulihan laba.
Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas tetap memberikan pandangan positif terhadap sektor pertambangan logam didorong oleh aksi korporasi untuk mendukung monetisasi aset.
Berdasarkan pertimbangan sektoral itu, pada paruh kedua tahun ini, BRI Danareksa Sekuritas menjagokan saham ISAT dengan target harga Rp2.600, TLKM dengan target harga Rp3.500, BBCA dengan target harga Rp11.900, CTRA dengan target harga Rp1.600, dan BRMS dengan target harga Rp480 per saham.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.