Bisnis.com, JAKARTA – Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perusahaan entitas Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli memasuki hari terakhir besok, Jumat (4/11/2022).
Sebagaimana diketahui, Blibli melakukan penawaran umum pada 2-4 November 2022. Penjatahan akan dilakukan pada 4 November 2022, distribusi pada 7 November 2022, dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pada 8 November 2022.
Blibli menawarkan sebanyak 17,7 miliar sahamnya dengan harga sebesar Rp450 per saham. Dengan demikian, Blibli bakal meraup dana hasil penawaran umum mencapai Rp7,99 triliun.
Secara kinerja, Blibli diketahui masih mencatatkan rugi bersih hingga 30 Juni 2022. Berdasarkan prospektusnya, Blibli membukukan pendapatan senilai Rp6,71 triliun. Pendapatan ini meningkat 123,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,99 triliun.
Dengan kinerja tersebut, Blibli membukukan rugi periode tahun berjalan sebesar Rp2,5 triliun di 30 Juni 2022, naik 58,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,57 triliun.
Lalu, bagaimana dengan prospek kinerjanya?
Baca Juga
Associate Director of Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat dengan bookbuilding yang oversubscribe hingga 1,6 kali, prospek saham BELI masih akan baik meskipun secara nominal harga lebih mahal jika dibandingkan dengan IPO GOTO sebelumnya.
"Namun, secara valuasi kami lihat cukup murah di mana EV/Sales 4x dengan proyeksi pendapatan sebesar Rp12,6 triliun pada perkiraan tahun penuh 2022. Rugi yang dibukukan BELI pun tidak sebesar GOTO dan BUKA," kata Nico kepada Bisnis, dikutip Rabu (2/11/2022).
Dia melanjutkan, take rate BELI juga mengalami penguatan dalam 3 tahun terakhir di level 5,3 persen.
Selanjutnya, menurut Nico ke depan ekosistem yang dibangun antara Blibli, PT Global Tiket Network atau tiket.com, dan PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) atau Ranch Market, serta strategi pengembangan omnichannel akan mampu menopang kinerja BELI ke depan.
"Yang juga dinilai dapat menopang kinerja BELI ke depannya yaitu ekosistem yang dibangun, strategi pengembangan omnichannel serta jangkauan segmen yang cukup terdiversifikasi," tuturnya.