Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli akhirnya mengeluarkan angka harga penawaran IPO sebesar Rp450 per saham. Dengan demikian, Blibli bakal meraup dana hasil penawaran umum mencapai Rp7,99 triliun.
Lalu, bagaimana kinerja Blibli hingga saat ini?
Secara kinerja, Blibli diketahui masih mencatatkan rugi bersih hingga 30 Juni 2022. Berdasarkan prospektusnya, Blibli membukukan pendapatan senilai Rp6,71 triliun. Pendapatan ini meningkat 123,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,99 triliun.
Naiknya pendapatan Blibli ini turut meningkatkan beban pokok pendapatan perseroan 121,7 persen, dari Rp2,7 triliun di 30 Juni 2021, menjadi Rp6,15 triliun di 30 Juni 2022.
Blibli tercatat masih membukukan laba bruto sebesar Rp560,7 miliar, naik 148,5 persen dibandingkan Rp225 miliar per 30 Juni 2021. Blibli juga membukukan rugi usaha sebesar Rp2,4 triliun, meningkat 66,8 persen dibandingkan 30 Juni 2021 sebesar Rp1,44 triliun.
Dengan kinerja tersebut, Blibli membukukan rugi periode tahun berjalan sebesar Rp2,5 triliun di 30 Juni 2022, naik 58,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,57 triliun.
Baca Juga
Adapun, mengutip prospektus yang disiarkan di Harian Bisnis Indonesia, Selasa (1/11/2022), emiten berkode BELI ini melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan melepas 17,7 miliar atau sekitar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Penerbitan saham IPO tersebut dengan harga nominal Rp250 per saham dan harga penawaran Rp450 per saham. Artinya, total dana hasil IPO yang mungkin diraup Blibli mencapai Rp7,99 triliun.