Bisnis.com, JAKARTA — Calon emiten pengelola Primaya Hospital PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau IPO senila Rp900 per saham.
Berdasarkan prospektus perusahaan, dikutip Rabu (2/11/2022), emiten rumah sakit milik grup Saratoga itu bakal melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Sebelumnya, perseroan menetapkan harga penawaran antara Rp900 hingga Rp950 per saham. Dengan ditetapkan, nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp900, PRAY bakal menerima dana segar dari IPO hingga Rp272,00 miliar.
Seluruh dana hasil IPO akan digunakan PRAY sekitar 50 persen sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota-kota besar di Sumatra dan Jawa.
Selanjutnya, sekitar 25 persen dana akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada.
"Tujuan perseroan untuk pengembangan prasarana, sarana, dan layanan pada rumah sakit-rumah sakit yang telah ada untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan di rumah sakit Grup Primaya, dengan cara penambahan lantai bangunan dan juga memperluas dan menambah layanan spesialis baru, termasuk diantaranya membeli alat-alat medis baru," jelas manajemen Primaya.
Baca Juga
Periode penawaran umum saham PRAY dilaksanakan pada 1-4 November. Adapun, pencatatan di Bursa dijadwalkan pada 8 November 2022.