Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola Primaya Hospital Group, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) sudah menyiapkan dana untuk membangun dua sampai tiga rumah sakit per tahun. Adapun satu rumah sakit diperkirakan memakan dana hingga Rp150 miliar.
CEO Primaya Hospital Leona A Karnali mengatakan rumah sakit yang dibangun dari dana Rp150 miliar tersebut merupakan tipe C. Rumah sakit tersebut nantinya akan menyediakan 100 tempat tidur.
"Tetapi untuk fasilitas dan dokter-dokter kita lengkapi seperti tipe B dan sub spesialis kita lengkapi dari awal," ujar Leona di Jakarta pada Senin (17/10/2022).
Direktur Keuangan Famon Awal Bros Yoshen Danun mengatakan perseroan juga sudah menyiapkan dana tambahan jika kapasitas rumah sakit sudah penuh atau mencapai 100 tempat tidur. Menurut Yoshen, perseroan telah menyiapkan fondasi di luar dana Rp150 miliar tersebut.
"Fondasinya kalau sudah penuh 100 kita tambah lagi ke atas," ujar Yoshen.
Mengutip prospektus yang dipublikasikan di media massa, Kamis (13/10/2022), Primaya Hospital bakal melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Baca Juga
Adapun harga penawaran yang disiapkan antara Rp900 hingga Rp950 per saham. Dengan begitu, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini paling banyak mencapai Rp287,11 miliar.
Rencana penggunaan dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi sebanyak 50 persen digunakan tambahan perolehan tanah.
Sesuai rencana, tanah tersebut digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota besar Sumatra dan Jawa. Masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan dialihkan dananya ke anak usaha saat transaksi pembelian tanah dilakukan.
Kemudian, 25 persen dana IPO akan digunakan untuk tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang sudah ada. Tujuannya pengembangan prasarana, sarana, dan layanan berupa peningkatan kapasitas tempat tidur, dan diversifikasi layanan RS Grup Primaya.
Dari 25 persen tersebut dialokasikan 40 persen untuk RS Primaya Bekasi Timur, 20 persen untuk RS Primaya Bekasi Utara, 20 persen untuk RS Primaya PGI Cikini, 10 persen untuk RS Primaya Bhakti Wara, dan 10 persen untuk RS Primaya Sukabumi.
Kemudian, 25 persen sisanya dari dana IPO bakal dipakai tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru. Rincian alokasinya sekitar 29 persen RS Primaya yang berlokasi di Pagedangan/BSD, Tangerang, 29 persen untuk RS Primaya di Kelapa Gading, Jakarta Timur, dan 42 persen untuk RS Primaya di Pakis, Surabaya.