Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buyback Saham Berlanjut, ADRO dan DOID Masuk Radar Pembelian?

Sejumlah emiten di pasar modal menyampaikan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham, DOID dan ADRO masuk radar investor.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/9/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten di pasar modal menyampaikan akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham, DOID dan ADRO masuk radar investor.

Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, dengan tren suku bunga yang naik ke depan, yang membuat cost of equity dan cost of debt menjadi lebih mahal, diperkirakan tren buyback ke depan akan lebih rendah.

"Karena perseroan akan membutuhkan dana internal yang lebih murah untuk modal kerja dan ekspansi," kata Martha kepada Bisnis, Senin (19/9/2022).

Martha menjelaskan, buyback emiten menjadi katalis positif bagi investor. Menurutnya, hal ini merupakan sinyal yang diberikan perusahaan, bahwa harga saham saat ini masih undervalue.

"Selain itu, dengan berkurangnya jumlah saham beredar, membuat harga naik, karena earning per share (EPS) yang meningkat," ujarnya.

Dia melanjutkan, yang perlu diperhatikan oleh pelaku pasar terkait emiten-emiten yang melakukan buyback ini adalah prospek masa depan dan kinerja emiten.

Martha juga menyarankan, pelaku pasar juga bisa mempertimbangkan rasio keuangan seperti price to earning ratio (PER), dan price to book value ratio (PBV) sebagai indikasi undervalue atau overvalue.

Adapun dari sejumlah emiten yang tengah melakukan buyback, Martha melihat saham-saham yang commodity related dan perbankan, seperti PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT United Tractors Tbk. (UNTR), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) layak dicermati. Hal tersebut karena ekspektasi kinerja yang tumbuh double, bahkan triple digit hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper