Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di zona hijau sebesar 0,63 persen pada perdagangan hari ketiga pekan ini, Kamis (8/9/2022). Mayoritas big caps hijau, BUMI, BBRI, BBCA, dan ADMR paling banyak diperjualbelikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.01 WIB IHSG berada pada posisi 7.232,01 atau naik 45,26 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG berkutat di zona merah pada rentang 7.277--7.204.
Pada penutupan perdagangan, tercatat ada 276 saham menguat, 240 saham melemah, dan 182 saham stagnan alias tidak mencatatkan adanya perubahan. Kapitalisasi pasar turun ke Rp9.475,78 triliun.
Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengalami pelemahan 33,85 persen menjadi 200. Tetap menduduki posisi saham dengan nilai perdagangan tertinggi mencapai Rp1,3 triliun dengan volume 6,3 miliar lembar sahan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meningkat 3,14 persen ke level 4.600 diiringi nilai perdagangan Rp1,1 triliun dengan volume perdagangan 249,2 juta lembar.
Saham-saham big caps menguat dipimpin TPIA yang melejit 5,15 persen ke level 2.450. Selanjutnya, ada saham-saham lain seperti BBRI, BBNI, TLKM, GOTO, dan TLKM masing-masing 3,14 persen, 2,33 persen, 1,56 persen, dan 1,42 persen.
Baca Juga
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan terdapat beberapa hal yang berpotensi menjadi katalis untuk perdagangan hari ini. Pertama adalah meredanya kekhawatiran akan inflasi selama 2 hari terakhir, dan turunnya harga minyak mentah dunia WTI dibawah level US$82.
Katalis lain adalah menguatnya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 1,4 persen serta naiknya indeks saham teknologi Nasdaq sebesar 2,14 persen setelah menurun tajam 1.116,2 poin atau 9,02 persen selama tujuh hari terakhir.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG hari ini. Pertama adalah turunnya harga komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) yang turun 2,59 persen dihari ke sembilan sehingga sudah turun 17,74 persen.
Berikutnya adalah harga minyak yang turun 6,09 persen dihari kedua sehingga sudah turun 8,18 persen selama dua hari terakhir. Lalu, harga batu bara turun sebesar 2,70 persen sehingga selama dua hari terakhir turun sekitar 6,37 persen.
“Serta Timah turun dihari pertama sebesar -1.94% ditengah turunnya EIDO sebesar -0.33% dan naiknya yield Obigasi Indonesia tenor 10 tahun kelevel 7.308% berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG Kamis ini.” ujar Edwin dalam risetnya Kamis (8/9/2022).
Edwin memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 7.154-7.231. Dia merekomendasikan investor untuk mencermati saham GGRP, COAL, UNTR, dan WTON.