Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat dengan membaiknya kondisi global jelang pembukaan perdagangan Kamis (8/9/2022).
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan terdapat beberapa hal yang berpotensi menjadi katalis untuk perdagangan hari ini. Pertama adalah meredanya kekhawatiran akan inflasi selama 2 hari terakhir, dan turunnya harga minyak mentah dunia WTI dibawah level US$82.
Katalis lain adalah menguatnya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 1,4 persen serta naiknya indeks saham teknologi Nasdaq sebesar 2,14 persen setelah menurun tajam 1.116,2 poin atau 9,02 persen selama tujuh hari terakhir.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG hari ini. Pertama adalah turunnya harga komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) yang turun 2,59 persen dihari ke sembilan sehingga sudah turun 17,74 persen.
Berikutnya adalah harga minyak yang turun 6,09 persen dihari kedua sehingga sudah turun 8,18 persen selama dua hari terakhir. Lalu, harga batu bara turun sebesar 2,70 persen sehingga selama dua hari terakhir turun sekitar 6,37 persen.
“Serta Timah turun dihari pertama sebesar -1.94% ditengah turunnya EIDO sebesar -0.33% dan naiknya yield Obigasi Indonesia tenor 10 tahun kelevel 7.308% berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG Kamis ini.” ujar Edwin dalam risetnya Kamis (8/9/2022).
Baca Juga
Edwin memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang 7.154-7.231. Dia merekomendasikan investor untuk mencermati saham GGRP, COAL, UNTR, dan WTON.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk beli adalah BBCA, TBIG, SMRA, INTP, ACES, UNVR, CPIN, BMRI, SMGR, dan KLBF. Sementara saham yang direkomendasikan untuk jual adalah AALI, LSIP, SIMP, SSMS, dan SGRO.