Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2022, GTS Internasional (GTSI) Berbalik Laba US$4,17 Juta

GTS Internasional (GTSI) mencetak laba bersih semester I/2022 senilai US$4,17 juta, berbalik dari rugi bersih US$724.390 pada periode yang sama 2021.
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran minyak dan gas milik Tommy Soeharto PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) dan entitas anak mencatat pertumbuhan kinerja pada semester pertama 2022 yang lebih baik dengan raihan laba US$4,17 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam enam bulan sampai dengan 30 Juni 2022, emiten bersandi saham GTSI tersebut mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai US$4,17 juta, berbalik dari rugi bersih US$724.390 pada periode yang sama 2021.

Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan usaha sebesar US$21,14 juta, tumbuh dari tahun sebelumnya senilai US$9,76 juta. Kendati demikian, beban pokok pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan dari US$9,09 juta menjadi US$12,72 juta.

Pendapatan mayoritas berasal dari pihak ketiga, yakni BP Berau Ltd. senilai US$9,19 juta yang kontraknya baru didapatkan pada awal Januari 2022. Selanjutnya, pendapatan terbesar diraih dari PT PLN Gas dan Geothermal senilai US$5,92 juta, dan dari pihak berelasi PT Humpuss Transportasi Kimia senilai US$5,76 juta.

Pendapatan lainnya didapat dari PT Habochem Shipping US$50.000, PT MOL Indonesia US$100.000, MCGC International Ltd. US$50.000, Mitsui OSK Lines Ltd. senilai US$6.000, dan PT Humpuss Transportasi Curah US$53.309.

Selanjutnya, GTS Internasional berhasil mencetak laba kotor senilai US$8,41 juta, naik dari tahun sebelumnya hanya US$664.089.

Lebih lanjut, total aset perusahaan mengalami penurunan dari US$128,68 juta sampai dengan 31 Desember 2021 menjadi US$125,61 juta pada semester I/2022. Total liabilitas turun dari US$80,63 juta pada sampai dengan 31 Desember 2021 menjadi US$74,66 sampai dengan 30 Juni 2022.

Adapun, total ekuitas naik dari US$48,04 juta sampai dengan 31 Desember 2021 menjadi US$50,95 juta sampai dengan 30 Juni 2022.

Pada pedagangan terakhir, Senin (18/7/2022), harga saham GTSI tercatat naik 1,75 persen atau 1 poin ke 58. Sepanjang 2022 berjalan (ytd), harga saham GTSI mencatat penurunan 13,43 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper