Bisnis.com, JAKARTA — Emiten yang bergerak di bidang pengangkutan gas alam cair (LNG), PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) menyiapkan rencana ekspansi melalui penambahan armada.
GTSI merupakan anak usaha PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI). HUMI tercatat memegang 84,80% saham GTSI, dan sisanya publik sebesar 15,20%.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau akrab disapa Ari Ashkara, Direktur Utama GTSI, menyampaikan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan dan peningkatan daya saing jangka menengah, perseroan mengumumkan rencana pembelian armada kapal sebagai alat produksi tambahan sebanyak 3 kapal untuk tahun 2025—2026.
“Tahun ini, kami telah menyelesaikan kajian menyeluruh terkait kebutuhan armada dan proyeksi pasar ke depan. Dengan mempertimbangkan prospek sektor energi, termasuk LNG dan transisi menuju energi baru dan terbarukan, perseroan akan merealisasikan investasi armada baru guna memperkuat lini operasional kami,” papar Ari Ashkara dalam siaran pers, Kamis (12/6/2025).
Investasi armada ini mencerminkan komitmen GTSI untuk menjadi mitra logistik energi yang tangguh dan andal. Kapal-kapal baru yang direncanakan akan memiliki spesifikasi sesuai dengan standar internasional dan dirancang untuk efisiensi operasional serta kepatuhan lingkungan.
Tahun lalu, GTSI membukukan pendapatan US$32,15 juta, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya US$32,16 juta. Laba bersih terkoreksi dari tahun sebelumnya sebesar US$7,80 juta menjadi US$7,54 juta.
Baca Juga
Dari aspek fundamental, perseroan mencatat pertumbuhan aset dan ekuitas yang cukup baik. Aset GTSI tumbuh 4,68% menjadi US$112,88 juta dan ekuitas meningkat 7,66% menjadi US$66,35 juta. Di sisi lain, liabilitas meningkat 0,74% menjadi US$46,55 juta.
Ari Ashkara menyebut periode 2024 merupakan momen konsolidasi yang menunjukkan ketahanan finansial dan keberhasilan perseroan dalam mengelola efisiensi secara menyeluruh.
“Kami berhasil menjaga stabilitas keuangan dan mempertahankan tingkat profitabilitas di tengah fluktuasi pasar energi global. Efisiensi operasional terus ditingkatkan, sembari kami mengembangkan kapasitas layanan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang,” ujar mantan Direktur Utama Garuda Indonesia tersebut.
Sebagai informasi, rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 April 2025 mengubah jajaran komisaris dan direksi. Salah satunya ialah mengangkat Ari Ashkara sebagai Direktur Utama GTSI.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung Kamis (12/6/2025), ada sejumlah agenda yang menjadi keputusan, yaitu:
- Menyetujui laporan tahunan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024, termasuk laporan direksi dan laporan pengawasan dewan komisaris.
- Mengesahkan laporan keuangan konsolidasian teraudit perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
- Menyetujui pembagian dividen, dengan menetapkan dividen interim yang telah didistribusikan kepada para pemegang saham pada tanggal 30 Januari 2025 sebagai dividen final untuk tahun buku 2024.
- Memberikan kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengaudit laporan keuangan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2025, dengan terlebih dahulu berkonsultasi kepada pemegang saham utama.
- Menyetujui laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, sesuai ketentuan yang berlaku.
- Menyetujui penyisihan cadangan wajib perseroan sebesar US$100.000, sebagaimana diamanatkan oleh peraturan.
- Memberikan kuasa kepada dewan komisaris untuk menetapkan besaran gaji dan tunjangan direksi dan dewan komisaris untuk tahun buku 2025, dengan terlebih dahulu berkonsultasi kepada pemegang saham utama.