Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ubah Rugi, GTS Internasional (GTSI) Jadi Untung US$1,27 Juta pada Kuartal I/2022

Anak usaha Humpuss (HITS), GTS Internasional (GTSI) mampu mencetak laba bersih US$1,27 juta pada kuartal I/2022, dari posisi rugi bersih US$2,02 juta pada kuartal I/2021.
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn
PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) sukses membalikan rugi US$2,02 juta pada kuartal I/2021 menjadi untung US$1,27 juta pada kuartal I/2022.

Torehan laba bersih anak usaha PT Humpuss Intermoda Transpotasi Tbk. (HITS) ini disebabkan oleh pendapatan yang meroket 140,82 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$10,45 juta atau setara Rp149,95 miliar pada kuartal I-2022 dari US$4,34 juta atau sekitar Rp61,92 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Segmen bisnis jasa sewa kapal gas alam cair menyumbangkan US$8,09 juta pada kuartal I/2022. Disusul segmen unit penyimpanan dan regasifikasi terapung dengan berkontribusi US$2,23 juta.

Lebih lanjut, segmen tunda dan tambat berkontribusi US$26.900. Adapun lini bisnis perseroan lainnya, yakni jasa pengelolaan kapal memberikan sumbangan sebesar US$103.000.

Direktur Utama GTS Internasional Kemal Imam Santoso mengatakan catatan positif ini tidak lepas dari peningkatan kinerja operasional yang dilakukan perseroan. Selain itu, kepercayaan para konsumen menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan GTSI.

“Ke depannya kami akan terus meningkatkan kinerja operasional agar dapat memberikan manfaat terbaik bagi para pemegang saham kami dan juga bangsa Indonesia,” katanya dalama keterangan resmi, Kamis (2/6/2022).

Sementara itu, HITS sebagai induk usaha juga berhasil memperoleh laba bersih sebesar US$3,36 juta pada kuartal I/2022, dari sebelumnya perseroan mencatat rugi bersih senilai US$730.979 pada kuartal I/2021.

Salah satu faktor pendorong keuntungan tersebut adalah pendapatan usaha perseroan yang mencapai mencapai US$25,74 juta atau setara Rp363,33 miliar (kurs Rp14.349 per dolar AS) pada kuartal I/2022.

Angka tersebut melonjak 43,91 persen secara tahunan dari US$17,89 juta atau sekitar Rp251,86 miliar (kurs Rp14.082 per dolar AS) pada periode yang sama tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper