Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terus Melemah, Investor Harap Waspada dengan Saham Ini

Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat telah mencapai Rp15.000. Investor diharapkan cermat terhadap saham dengan impor bahan baku besar seperti farmasi.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (5/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat telah mencapai Rp15.000. Investor diharapkan cermat terhadap saham dengan impor bahan baku besar seperti farmasi.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp15.000 sebelum ditutup melemah 0,04 persen atau 5,5 poin sehingga parkir di posisi Rp14.999 per dolar AS.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengataan saham sektor farmasi dengan ketergantungan impor yang besar untuk bahan bakunya menjadi yang dirugikan dalam situasi ini.

Di sisi lain, sektor energi dan industri dasar menjadi yang paling diuntungkan dengan pelemahan rupiah, mengingat porsi ekspornya yang besar.

Senada, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijaya Prasetyo mengatakan rupiah cenderung memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan banyak mata uang lain. Namun risiko resesi global masih menjadi faktor yang memicu kekhawatiran pasar mengenai ekonomi ke depan

“Namun hal sebaliknya akan dialami emiten yang lebih banyak mengimpor, khususnya bahan baku untuk produksi, seperti emiten kimia dan produk turunan petrokimia. Juga emiten-emiten yang memiliki utang yang besar dalam mata uang asing, khususnya dolar AS,” jelasnya, dikutip Kamis (7/7/2022).

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menjelaskan pelemahan rupiah didorong oleh kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi China. Ekspektasi terhadap pertumbuhan ekonomi China turun setelah Shanghai kembali melakukan tes massal Covid-19.

Dia memperkirakan pelemahan nilai tukar cenderung bersifat jangka menengah dan rupiah berpotensi menguat secara gradual pada Agustus karena proyeksi kebijakan yang less hawkish dari Fed seiring dengan mulai melambatnya ekonomi AS.

“Rupiah diperkirakan mampu memangkas pelemahannya pada akhir tahun terutama akibat dimulainya peningkatan suku bunga Bank Indonesia,” katanya.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper