Bisnis.com, JAKARTA — PT link netTbk. (LINK) menyatakan belum menerima informasi dari pemegang saham pengendali yakni Axiata terkait rencana penjualan saham perseroan sebagaimana rumor yang beredar saat ini.
Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika menuturkan bahwa perseroan mengetahui adanya pertimbangan awal dari pemegang saham pengendali untuk mengakses calon investor strategis. Namun, hingga kini belum ada informasi lanjutan yang disampaikan kepada manajemen.
“Perseroan belum menerima informasi lain dari pemegang saham pengendali mengenai hal tersebut maupun perkembangannya,” ujar Rininta dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/8/2025).
Dalam pemberitaan sebelumnya, emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) dikabarkan berada dalam tahap negosiasi untuk membeli saham LINK dari Axiata Group.
Sementara itu, dalam perkembangan lain, WIFI dan I Squared Capital disebut menjadi dua pihak terdepan untuk mengakuisisi LINK. Rumor juga menyebut ada Salim dan Sinar Mas Group yang tertarik pada transaksi itu.
“Dalam hal terdapat hal signifikan atau material, perseroan akan menyampaikan keterbukaan informasi atau fakta material kepada otoritas terkait dan masyarakat sesegera mungkin,” ucap Rininta.
Head of External Communication PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) Henry Wijayanto mengungkapkan hal serupa. Dia menuturkan pihaknya belum memiliki informasi resmi terkait pelepasan saham LINK.
“Jika di kemudian hari terdapat perkembangan material, kami akan menyampaikan informasi tersebut secara transparan melalui keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Henry.
Sebagaimana diketahui, Axiata Group bersama EXCL mengakuisisi LINK dari Grup Lippo pada 2022. Kala itu, Axiata dan EXCL mengambil 66,03% saham LINK dengan harga Rp4.800 per saham atau sekitar Rp8,72 triliun.
Saat ini, saham LINK dimiliki oleh Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. sebanyak 2,15 miliar saham atau 75,42%. Lalu, sebanyak 550,3 juta saham LINK dimiliki oleh EXCL atau setara 3,9%, sementara kepemilikan masyarakat mencapai 41,97 juta saham atau setara dengan 1,46%.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.