Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan financial advisor sekaligus investor strategis pre-IPO, PT Satu Global Investama (SGI), meyakini 2022 menjadi tahun jumlah IPO yang meningkat. Salah satunya, perseroan menyiapkan dua calon emiten IPO dengan total dana target Rp560 miliar.
Founder & CEO PT Satu Global Investama sekaligus Komisaris & Pemegang Saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. Calvin Lutvi meyakini perusahaan yang melantai di bursa saham akan mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pada 2022.
SGI juga siap membantu dan membiayai perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).
Pada 2022 ini, SGI tengah menyiapkan dua perusahaan yang bergerak di bidang olahraga dan shipping untuk dapat melantai di bursa saham dengan total target raihan dana sebesar lebih dari Rp560 miliar.
“Selain dua perusahaan yang tengah kami siapkan untuk melantai di bursa pada tahun ini, kami juga memiliki banyak antrian perusahaan lainnya yang ingin mencatatkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (24/4/2022).
SGI lanjutnya, siap membiayai seluruh proses IPO bagi perusahaan yang memiliki kapabilitas dan memenuhi syarat melakukan IPO baik di papan akselerasi maupun papan pengembangan.
Baca Juga
Menurutnya, saat ini antusiasme perusahaan sangat tinggi. Adapun, perusahaan yang memiliki kriteria sebagai perusahaan potensi bisnis yang berkelanjutan, SGI akan masuk sebagai strategic investor.
"Namun dalam proses menjadi strategic investor kami memiliki tahapan yang panjang mempelajari terlebih dahulu bisnis perusahaan tersebut sebelum berinvestasi,” katanya.
Calvin menambahkan SGI dalam membiayai berbagai perusahaan tersebut memiliki pendanaan atau investor dari Singapura dan Amerika Serikat.
"Maka kami optimistis service yang kami tawarkan yaitu membiayai Pre-IPO financing hingga listing akan mendorong lebih banyak lagi perusahaan yang IPO di tahun 2022,” tuturnya.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia sampai dengan April 2022 tercatat 17 perusahaan telah mencatatkan sahamnya di BEI dan dalam pipeline IPO bursa terdapat 35 perusahaan lainnya yang akan ikut melantai di pasar modal.
“Tahun 2021, BEI mencatatkan ada 54 perusahaan yang melakukan IPO. Saya memprediksi, jumlah perusahaan yang melakukan IPO akan meningkat di tahun 2022, mungkin berada di kisaran 60 perusahaan dari mulai skala kecil hingga besar di mana perusahaan yang bergerak di industri teknologi dan F&B (food & beverage) menjadi dua sektor bisnis yang akan bersinar di tahun 2022," tuturnya.
Dia melihat tahun ini menunjukan berbagai tren positif di antaranya, terkendalinya kasus penyebaran covid-19, geliat ekonomi yang tumbuh, dan ekonomi Indonesia yang terus mengalami penguatan.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia mencapai 8,4 juta orang per kuartal I/2022. Ketika pada 2021 berada di 7,49 juta orang.
“Kami sebagai pelaku di industri ini senantiasa mendukung Pemerintah khususnya BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong perusahaan-perusahaan berskala kecil untuk maju berkembang melalui pasar modal Indonesia agar menjadi perusahaan dengan skala yang besar," ungkapnya.