Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melakukan transaksi (manajemen liabilitas) liability management di pasar global untuk yang pertama kalinya skema Tender Offer untuk membeli kembali (buyback) sembilan seri global bond yang dimiliki oleh investor.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Kamis (31/3/2022), antusiasme investor global untuk berpartisipasi dalam transaksi ini cukup tinggi.
“Hal ini tercermin dari jumlah instruksi tender yang diterima untuk seluruh seri yang totalnya mencapai US$1,57 miliar,” demikian kutipan resmi tersebut.
Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembelian kembali global bond dengan nilai total US$467,48 juta dengan total pembayaran tunai (cash consideration) sebesar US$499,99 juta.
Berikut rincian hasil transaksi Tender Offer dimaksud:
Transaksi Tender Offer | ||
---|---|---|
Seri Global Bond | Jumlah Pokok yang Diterima untuk Pembelian Kembali | Faktor Prorata |
2,950% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 |
US$0 |
NA |
3,375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 |
US$0 |
NA |
5,375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 |
US$61.449.000 |
100% |
5,875% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 |
US$273.615.000 |
100% |
4,450% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 |
US$52.152.000 |
100% |
4,125% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2025 |
US$0 |
NA |
4,750% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2026 |
US$80.269.000 |
21,06% |
4,350% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2027 |
US$0 |
NA |
3,850% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2027 |
US$0 |
NA |
Transaksi liability management untuk Surat Berharga Negara dalam valuta asing di pasar global merupakan bagian dari upaya pengelolaan portofolio instrumen pembiayaan APBN.
Baca Juga
Pada transaksi ini, Pemerintah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan transaksi liability management ini yaitu untuk memperpanjang maturity profile instrumen global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga, dengan memanfaatkan suku bunga pasar yang saat ini relatif rendah.