Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen dan pengolahan karet PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) mencatatkan pertumbuhan penjualan sepanjang tahun 2021.
Meski demikian, fluktuasi harga karet domestik menekan laba perusahaan di akhir tahun 2021. Berdasarkan laporan keuangan, kinerja emiten berkode saham KMTR ini mencetak peningkatan penjualan bersih sebesar Rp12,31 triliun pada 2021.
Penjualan ini meningkat 40 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp8,79 triliun.
“Pertumbuhan ini disebabkan kenaikan penjualan secara quantum sebesar 9,8 persen dan kenaikan rata-rata harga jual di tahun 2021 sebesar 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas manajemen KMTR, Selasa (22/3/2022).
Seiring dengan peningkatan penjualan ini, beban pokok penjualan perseroan ikut meningkat 46 persen menjadi Rp11,68 triliun, dari Rp8,011 triliun secara tahunan.
Di sisi lain, laba bruto perusahaan terpantau turun 19 persen dari Rp786,26 miliar menjadi Rp635,06 miliar di tahun 2021.
Baca Juga
Laba bersih perusahaan juga tercatat turun 59 persen secara tahunan dari Rp197,49 miliar di 2020 menjadi Rp81,52 miliar di akhir tahun 2021.
Terkait hal tersebut, manajemen KMTR menjelaskan harga karet domestik yang tidak berjalan selaras dengan harga global menjadi penekan utama laba perusahaan.
“Kenaikan harga karet di 2021 juga menyebabkan kenaikan biaya keuangan dikarenakan meningkatnya jumlah pinjaman perseoan,” jelas manajemen KMTR.
Adapun total aset perseroan hingga 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp5,57 triliun, naik dari Rp5,12 triliun di 31 Desember 2020.
Total liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp3,53 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp3,05 triliun di akhir Desember 2020. Sementara, total ekuitas perseroan turun menjadi Rp2,03 triliun pada akhir 2021, dari Rp2,07 triliun di 2020.