Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bertengger di US$1.800, namun diprediksi menurun lantaran tak ada sentimen pendorong serta lesunya perdagangan menjelang akhir tahun.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (30/12/2021) sesi Asia, harga emas Comex turun 5,20 poin atau 0,29 persen ke US$1.800,60 per troy ons. Senada, harga emas spot turun 4,52 poin atau 0,25 persen ke US$1.800,19 per troy ons
“Emas berpeluang bergerak turun malam ini di tengah outlook penguatan dolar AS. Selanjutnya malam ini pasar akan mencari katalis dari data unemployment claims AS,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures, Kamis (30/12/2021).
Sementara itu, saat ini tidak terlalu banyak sentimen perdagangan yang terlihat, karena sebagian besar pelaku pasar relatif mengurangi posisinya jelang pergantian tahun.
Adapun, pasar yang masih mengamati perkembangan dari efek lebih lanjut atas pengumuman the Fed yang berdampak pada tingkat suku bunga serta ditambah ekspektasi pasar terhadap tingkat inflasi AS pada tahun 2022.
Selain itu, isu terkait penyebaran varian Omicron juga menjadi perhatian karena diwaspadai dapat kembali menahan perbaikan ekonomi pada 2022. Pekan lalu kasus harian dunia sempat mencapai level tertinggi sepanjang penyebaran kasus Covid-19.
Baca Juga
“Emas berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance di US$1.806 karena berpotensi bergerak turun menguji support di US$1.794,” imbuhnya.
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.806, emas berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut membidik resistance selanjutnya di US$1.814 per troy ounce.