Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (22/12/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.570,09 atau naik 0,24 persen.
Tercatat, 233 saham menguat, 273 saham melemah dan 161 saham bergerak stagnan. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell sebesar Rp79,95 miliar.
PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) menjadi top gainers teratas hingga pukul 11.30 WIB dengan kenaikan 27,81 persen ke Rp216. Menyusul di belakangnya adalah PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) dan PT Sunindo Adiperkasa Tbk (TOYS) dengan penguatan 17,57 persen dan 10 persen.
Investor asing tercatat melego saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp41,8 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp36,9 miliar dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sebesar Rp34,2 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menjadi yang paling laku diborong asing. Masing-masing saham membukukan net foreign buy Rp182,7 miliar dan Rp26,9 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, William Surya Wijaya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, mengatakan perkembangan pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar. Akan tetapi aliran dana asing belum terlihat akan terdapat peningkatan secara signifikan ke dalam pasar modal dalam rentang jangka pendek.
"Masih melambatnya perputaran roda perekonomian hingga saat ini yang menjadi salah satu tantangan bagi kinerja para emiten, hal ini tentunya menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," katanya dalam riset harian Rabu (22/12/2021).
William merekomendasikan beberapa saham seperti BBCA, AALI, SMGR dan BMRI.
Sementara itu, Artha Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG bisa menguat pada hari ini.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi secara teknikal candlestick membentuk doji dengan indikator stochastic yang mulai menyempit setelah sebelumnya membentuk deadcross mengindikasikan potensi rebound IHSG dalam jangka pendek.