Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja RS Siloam Tumbuh, LPKR Ikut Diuntungkan

Dari total pendapatan LPKR senilai Rp10,9 triliun, lini bisnis kesehatan melalui SILO berkontribusi Rp5,9 triliun atau sekitar 53,7 persen.
Rumah Sakit Siloam Lippo Village/Dok. Situs Siloam
Rumah Sakit Siloam Lippo Village/Dok. Situs Siloam

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) turut mengerek kinerja induk usahanya, yakni PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR).

Siloam per September 2021 mencapai Rp5,9 triliun atau meningkat 46,7 persen year on year (yoy) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,01 triliun.

Ebitda SILO dalam 9 bulan pertama 2021 juga meningkat 107,2 persen yoy menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar Rp743,5 miliar. Adapun laba bersih SILO per September 2021 tercatat sebesar Rp553 miliar. 

"Pendapatan dan EBITDA bisnis base case (non-Covid) SILO tercatat paling tinggi pada bulan September dibandingkan bulan lainnya selama tahun 2021. Selain itu, pada September dan Oktober 2021, kasus Covid-19 mulai menyurut, dan hal ini memberikan kesempatan bagi SILO untuk fokus pada pemulihan bisnis utamanya," papar CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady dalam siaran pers, Selasa (2/11/2021).

SILO saat ini mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit, terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. 

Pertumbuhan kinerja SILO per September 2021 tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham.

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021, LPKR mengalami kenaikan pendapatan sebesar 44,20 persen menjadi Rp10,95 triliun dari posisi Rp7,59 triliun pada kuartal III/2021.

Pendapatan segmen healthcare naik 46,71 persen secara tahunan menjadi Rp5,88 triliun, atau berkontribusi 53,69 persen dari total pendapatan LPKR.

John Riady menegaskan potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi. Suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk pada 2019.

Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali.

"Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper