Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. membukukan pendapatan senilai Rp10,95 triliun per September 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021, emiten dengan kode saham LPKR mengalami kenaikan pendapatan sebesar 44,20 persen menjadi Rp10,95 triliun dari posisi Rp7,59 triliun pada kuartal III/2020.
Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun berkurang drastis menjadi rugi Rp573,29 miliar dari sebelumnya rugi Rp2,34 triliun.
Dilihat dari lini pendapatan, bisnis pengembangan real estat tumbuh 26,17 persen menjadi Rp2,98 triliun. Selanjutnya segmen healthcare yang naik 46,71 persen secara tahunan menjadi Rp5,88 triliun.
Sedangkan pendapatan lain-lain yang termasuk di dalamnya pusat belanja, memorial park, pengelolaan kota, dll melesat 53,87 persen menjadi Rp7,93 triliun. Adapun, khusus untuk pendapatan pusat belanja meroket 325,12 persen menjadi Rp1,11 triliun.
Sebelumnya, LPKR melaporkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales mencapai Rp3,9 triliun per September 2021.
Baca Juga
Realisasi tersebut telah mencapai 92,85 persen dari target marketing sales yang direvisi naik tahun ini senilai Rp4,2 triliun. Adapun, sebelumnya emiten dengan kode saham LPKR ini menargetkan marketing sales senilai Rp3,5 triliun tahun ini yang mana sudah terlewati.
CEO Lippo Karawaci John Riady menyampaikan bahwa pada kuartal III/2021 saja prapenjualan perseroan tercatat senilai Rp1,56 triliun atau naik 25,80 persen secara tahunan dari Rp1,24 triliun pada kuartal III/2020.
"Sekitar 59 persen peningkatan penjualan LPKR pada kuartal III/2021 berasal dari produk rumah tapak dengan harga terjangkau dan pertumbuhan permintaan di San Diego Hills," kata John dalam siaran pers.