Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah instrumen reksa dana dolar AS dapat menjadi pilihan investor untuk meningkatkan portofolio asetnya.
Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, ada beberapa jenis reksa dana dolar yang dapat dicermati oleh para investor. Pertama, reksa dana pendapatan tetap dolar yang berbasis surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar AS atau Indonesia.
Ia mengatakan, dari sisi risiko, reksa dana jenis ini cenderung lebih aman dan memiliki return yang cukup optimal pada kisaran 2 persen hingga 3 persen per tahunnya.
Selain itu, investor juga dapat mencermati reksa dana global syariah sebagai opsi. Wawan menuturkan, reksa dana ini dapat dipilih kerena sektor teknologi justru terus berkembang di tengah pandemi virus corona.
Selain itu, saham-saham teknologi di luar negeri memiliki fundamental yang lebih baik dibandingkan di Indonesia. Perusahaan teknologi di luar negeri cenderung memiliki pendapatan yang cemerlang serta likuiditas yang optimal.
Meski demikian, Wawan juga mengingatkan bahwa investasi pada produk reksa dana dolar AS idealnya dilakukan untuk memitigasi risiko nilai tukar.
Baca Juga
“Selain itu, tetap harus disesuaikan dengan risk profile dari sisi horizon investasi masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan reksa dana dolar AS dapat menjadi salah satu pilihan investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio.
Menurutnya, jenis reksa dana dolar yang menarik adalah reksa dana yang diinvestasikan di luar negeri. Menurutnya, jenis instrumen ini akan sangat baik bila dikombinasikan dengan portofolio di Indonesia karena potensi return yang cukup optimal.
Meski demikian, ia juga mengimbau para investor untuk berhati-hati dan memperhatikan profil risiko sebelum masuk ke jenis reksa dana ini. Hal tersebut seiring dengan pergerakan reksa dana dolar AS yang cukup volatil dan valuasinya yang tinggi.
“Selain reksa dana dolar luar negeri, bisa juga mempertimbangkan reksa dana dolar AS yang dalam negeri,” ujar Rudiyanto.