Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Tambah Cuan, Proyek PLTU Sumsel 8 Siap Beroperasi Kuartal I/2022

PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW akan beroperasi komersial pada kuartal I/2022.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Surya Eko Hadianto sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2020 yang digelar Senin (5/4/2021).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Surya Eko Hadianto sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2020 yang digelar Senin (5/4/2021).

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan tambang batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tengah mempersiapkan proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 yang direncanakan beroperasi komersial mulai kuartal I/2022.

PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW tersebut merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$1,68 miliar.

“PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power [PT HBAP] sebagai Independent Power Producer [IPP],” jelas Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadiyanto pada konferensi pers, Rabu (1/9/2021).

PT HBAP sendiri merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara pertahun ini telah mencapai penyelesaian proyek hampir 90 persen atau tepatnya 88,15 persen sampai dengan Juli 2021.

“Pembangkit listrik ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial [Commercial Operation Date/COD] pada kuartal I/2022,” imbuh Suryo.

Selain proyek tersebut, PTBA juga melakukan ekspansi bisnis ke sektor energi baru dan terbarukan. Salah satunya dengan Commercial Operation Date (CoD) PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II (Persero).

PLTS tersebut beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020. PTBA berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan bekas tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin-Sumatera Barat, Tanjung Enim-Sumatera Selatan, dan Bantuas-Kalimantan Timur.

Masing-masing lahan bekas tambang akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW. Saat ini, PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi Independent Power Producer (IPP) dan ditargetkan masuk pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper