Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1 persen lebih di tengah perayaan HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8/2021).
Pukul 11.04 WIB, IHSG turun 1,29 persen atau 79,06 poin menjadi 6.048,39. Padahal, saat pembukaan indeks sempat menghijau ke level 6.147,76.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih hingga Rp94,99 miliar. Saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjadi sasaran jual utama dengan net sell Rp121,2 miliar. Saham BUKA pun anjlok 6,76 persen menyentuh batas auto reject bawah (ARB) menjadi Rp1.035.
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia menetapkan kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi, yang berlaku mulai 13 Maret 2020.
Kebijakan tersebut termaktub dalam Peraturan No. II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dengan SK Direksi No: KEP-00025/BEI/03-2020.
Sesuai peraturan baru tersebut rentang harga saham Rp50—Rp200 akan dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan sebesar 35 persen atau penurunan harga saham sebesar 7 persen dalam satu hari.
Baca Juga
Sementara untuk rentang harga saham Rp200—Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 25 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen.
Kemudian untuk rentang harga saham di atas Rp5.000 dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan harga sebesar 20 persen atau penurunan harga sebesar 7 persen.
Sebelum kebijakan auto rejection asimetris berlaku, Bursa menetapkan kebijakan auto rejection simetris, dimana batas atas dan batas bawah memiliki besaran yang sama di setiap fraksi harga.
Perinciannya, kelompok harga saham di rentang Rp50-Rp200 memiliki batas atas dan batas bawah 35 persen, rentang harga Rp200-Rp5.000 berbatas atas dan berbatas bawah 25 persen, dan rentang harga di atas Rp5.000 memiliki batas atas dan batas bawah sebesar 20 persen.
Dengan demikian, regulasi yang berlaku hingga saat ini ialah kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin (9/8/2021), IHSG ditutup anjlok 1,22 persen atau 75,98 poin dan parkir di level 6.127,46. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.110,55-6.239,02.
Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi perpanjangan PPKM hingga 16 Agustus (Jawa-Bali) dan 23 Agustus (di luar Jawa-Bali) tentunya akan memukul kembali ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 yang pada gilirannya akan memukul kinerja emiten, khususnya di sektor konsumer, retail, pariwisata, dan transportasi.
"Selain dari sentimen internal perpanjangan PPKM Level 4, turunnya Indeks DJIA sebesar -0,3 persen, dan EIDO sebesar -1,66 persen menjadi sentimen negatif," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (10/8/2021).
Jatuhnya harga beberapa komoditas di antaranya yang cukup parah adalah turunnya emas -1,81 persen, sehingga harga emas selama 3 hari turun tajam US$85,8 atau sekitar -4,78 persen.
Selamalam, harga nikel turun tajam -3,21 persen, minyak -2,18 persen, CPO -1,70 persen, dan timah jatuh -0,20 persen, di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 2,90 persen menjadi 1,325 persen.
Turunnya pasar saham utama AS dan komoditas menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Efek Indonesia Selasa ini. Edwin memerkirakan IHSG bergerak di rentang 6.088 - 6.180, dan rupiah Rp14.300-Rp14.435 per dolar AS.