Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok 1 persen lebih ke bawah 6.100 seiring dengan aksi jual investor asing.
Pada perdagangan Selasa (10/8/2021) pukul 09.23 WIB, IHSG turun 1,11 persen atau 68,09 poin menjadi 6.059,36. Padahal, saat pembukaan indeks sempat menghijau ke level 6.147,76.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih hingga Rp126 miliar. Saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjadi sasaran jual utama dengan net sell Rp166,8 miliar. Saham BUKA pun anjlok 6,76 persen menjadi Rp1.035.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin (9/8/2021), IHSG ditutup anjlok 1,22 persen atau 75,98 poin dan parkir di level 6.127,46. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.110,55-6.239,02.
Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi perpanjangan PPKM hingga 16 Agustus (Jawa-Bali) dan 23 Agustus (di luar Jawa-Bali) tentunya akan memukul kembali ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 yang pada gilirannya akan memukul kinerja emiten, khususnya di sektor konsumer, retail, pariwisata, dan transportasi.
Baca Juga
"Selain dari sentimen internal perpanjangan PPKM Level 4, turunnya Indeks DJIA sebesar -0,3 persen, dan EIDO sebesar -1,66 persen menjadi sentimen negatif," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (10/8/2021).
Jatuhnya harga beberapa komoditas di antaranya yang cukup parah adalah turunnya emas -1,81 persen, sehingga harga emas selama 3 hari turun tajam US$85,8 atau sekitar -4,78 persen.
Selamalam, harga nikel turun tajam -3,21 persen, minyak -2,18 persen, CPO -1,70 persen, dan timah jatuh -0,20 persen, di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun sebesar 2,90 persen menjadi 1,325 persen.
Turunnya pasar saham utama AS dan komoditas menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Efek Indonesia Selasa ini. Edwin memerkirakan IHSG bergerak di rentang 6.088 - 6.180, dan rupiah Rp14.300-Rp14.435 per dolar AS.