Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUPR Siapkan Penawaran Obligasi Jumbo Rp13,64 Triliun, Untuk Apa?

SUPR berencana melunasi pinjaman sindikasi yang akan dibayar lebih awal, baik sebagian maupun keseluruhan.
Pemandangan daratan dan lautan dari atas menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PT Solusi Tunas Pramata Tbk. Sektor telekomunikasi yang moncer selama pandemi covid-19 membuat perusahaan yakin target pendapatan hingga akhir tahun bisa tumbuh 9-10 persen./stptower.com
Pemandangan daratan dan lautan dari atas menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PT Solusi Tunas Pramata Tbk. Sektor telekomunikasi yang moncer selama pandemi covid-19 membuat perusahaan yakin target pendapatan hingga akhir tahun bisa tumbuh 9-10 persen./stptower.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. berencana menerbitkan surat utang sebanyak-banyaknya Rp13,64 triliun dalam bentuk obligasi rupiah dan obligasi dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, perseroan bermaksud menerbitkan obligasi dengan denominasi dolar AS hingga US$400 juta atau ekuivalen dengan Rp5,62 triliun.

Selanjutnya perseroan berencana menerbitkan obligasi rupiah hingga Rp8 triliun. Nilai keseluruhan dari kedua surat utang tersebut sebanyak-banyaknya mencapai Rp13,64 triliun.

Manajemen Solusi Tunas Pratama mengatakan sebagian dana dari penerbitan kedua obligasi itu akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman dan pendanaan modal kerja untuk pengembangan usaha.

“Dengan skema pembiayaan kembali pinjaman, jatuh tempo pembayaran pinjaman relatif lebih panjang di mana likuiditas pinjaman jangka pendek akan lebih meningkat,” tulis manajemen Solusi Tunas Pratama, dikutip Selasa (1/6/2021).

Dengan tingkat bunga tetap yang dimiliki obligasi, emiten dengan kode saham SUPR ini menyebut bakal memudahkan perseroan dalam perencanaan keuangannya.

Adapun perseroan berencana melunasi pinjaman sindikasi yang rencananya akan dilunasi lebih awal baik sebagian maupun keseluruhan.

Pertama, fasilitas pinjaman senilai US$297 juta dari BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore, ING Bank NV Singapore, CIMB Niaga, Standard Chartered Bank Singapore, Sumitomo Mitsui Banking, dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD.

Dari laporan keuangan perseroan, saldo terutang berdasarkan Perjanjian Sindikasi dolar AS tersebut per 31 Maret 2021 senilai US$278,96 juta.

Kedua, fasilitas pinjaman Rp3.85 triliun dari BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore, CIMB, Mandiri, Bank Permata, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD.

Dari laporan keuangan perseroan, saldo terutang berdasarkan Perjanjian Sindikasi Rupiah ini per 31 Maret 2021 senilai Rp2,684 triliun..

Oleh karena rencana penerbitan obligasi rupiah dan obligasi global senilai total Rp13,64 triliun ini melebihi 374 persen dari ekuitas perseroan per 31 Desember 2021, SUPR akan meminta persetujuan dari pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Rencananya RUPSLB akan dilakukan pada 3 Juni 2021. Adapun, panggilan untuk RUPSLB telah dilakukan pada tanggal 12 Mei 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper