Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK & Danantara Gelar Non-Deal Roadshow ke Luar Negeri

OJK dan Danantara adakan non-deal roadshow untuk tingkatkan daya tarik pasar modal Indonesia di mata investor global, dipimpin Mahendra Siregar.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Main Hall BEI, Senin (20/1/2025)./Ojk
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Main Hall BEI, Senin (20/1/2025)./Ojk
Ringkasan Berita
  • OJK dan Danantara Indonesia menggelar non-deal roadshow di luar negeri untuk meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia di mata investor global.
  • Agenda ini melibatkan pertemuan dengan calon investor internasional untuk memaparkan prospek ekonomi dan peluang investasi di Indonesia tanpa penawaran instrumen investasi tertentu.
  • Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan bahwa pasar modal Indonesia menunjukkan ketahanan dan adaptasi yang baik meskipun menghadapi tekanan global.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disebut tengah melaksanakan agenda non-deal roadshow di luar negeri pada hari ini, Senin (11/8/2025). 

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan daya tarik dan memajukan pasar modal Indonesia di mata investor global.

Agenda ini, kata Mahendra, turut dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara bersama tim Danantara Indonesia.

“Pak Mirza bersama tim dari Danantara saat ini sedang non-deal roadshow di luar negeri, tujuannya tidak lain untuk meningkatkan dan memajukan pasar modal Indonesia,” ujar Mahendra dalam perayaan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Sebagaimana diketahui, agenda non-deal roadshow biasanya melibatkan pertemuan dengan calon investor institusi maupun pelaku pasar internasional.

Pertemuan itu bertujuan untuk memaparkan prospek ekonomi, perkembangan pasar modal, serta peluang investasi di Indonesia. Meski demikian, agenda ini tanpa disertai penerbitan atau penawaran instrumen investasi tertentu.

Mahendra menyatakan perjalanan pasar modal Indonesia selama 48 tahun ini menandai kesiapan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai dinamika.

Menurutnya, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi dan diperkirakan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat. 

Pasar modal, lanjut Mahendra, juga berperan penting dalam menopang stabilitas ekonomi sekaligus mampu menunjukkan resiliensi dan adaptasi.

“Meskipun dalam kuartal kedua tahun ini, maupun di awal tahun ini mengalami tekanan berat, namun kita bisa lihat pasar modal Indonesia tetap mampu menunjukkan resiliensi dan kapasitas adaptasi yang baik,” ucapnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro