Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkendala Modal Kerja, Emiten Produsen Kapas (KPAS) Baru Beroperasi 50 Persen

KPAS menyebut kenaikan harga bahan baku dan ketidaklancaran suplai bahan baku menjadi penyebab tak dapatnya memenuhi permintaan pelanggan.
Dari kiri, Presiden Direktur Cottonindo Ariesta Marting, Direktur Kawasan Asia dari Group Lemoine Andrey Lemoine, Vice President Director Cottonindo Ariesta Fransikus Toni, dan GM Production Cottonindo Ariesta Arief Bong, dalam kunjungannya ke kantor PT Cottonindo Ariesta Tbk. di Bandung pada Senin (4/3/2019).
Dari kiri, Presiden Direktur Cottonindo Ariesta Marting, Direktur Kawasan Asia dari Group Lemoine Andrey Lemoine, Vice President Director Cottonindo Ariesta Fransikus Toni, dan GM Production Cottonindo Ariesta Arief Bong, dalam kunjungannya ke kantor PT Cottonindo Ariesta Tbk. di Bandung pada Senin (4/3/2019).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kapas PT Cottonindo Ariesta Tbk. masih terdampak pandemi Covid-19, aktivitas produksi hanya 40 persen dari kapasitas perseroan.

Corporate Secretary Cottonindo Ariesta Johan Kurniawan mengungkapkan perseroan tetap melakukan operasi, walaupun terdapat penurunan dari kinerja seharusnya.

"Namun demikian, perseroan berusaha keras untuk memenuhi permintaan dari para pelanggan, meskipun tidak semua klien dapat dipenuhi permintaannya disebabkan oleh kekurangan modal kerja," jelasnya, Senin (22/3/2021).

Emiten dengan kode saham KPAS ini menyebut kenaikan harga bahan baku dan ketidaklancaran suplai bahan baku menjadi penyebab tak dapatnya memenuhi permintaan pelanggan.

Hal ini membuat penurunan output produksi dalam kisaran 40 persen--50 persen dalam produksi pada Maret 2021.

"Perseroan seperti bulan sebelumnya, masih mengalami dampak atas penyebaran virus Covid-19, sampai dengan Maret 2021; Dampak ketidaklancaran dalam aspek keuangan berdampak dalam operasional perseroan," katanya.

Dia menyebut permintaan pasar pada saat ini sudah mengalami peningkatan cukup baik, tetapi operasional perusahaan terdampak dengan kekurangan modal kerja dan aspek tersendatnya kelancaran suplai bahan baku, serta kenaikan harga bahan baku.

Dengan demikian, berbagai kendala ini membuat perseroan tidak dapat memenuhi permintaan dan pesanan akhir akhir ini. Pada penutupan perdagangan Senin, harga saham KPAS naik 2,67 persen ke level 77 dengan kapitalisasi pasar Rp59,14 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper