Bisnis.com, JAKARTA — PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) bersiap meluncurkan reksa dana indeks bertajuk Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
Direktur Utama Trimegah AM Antony Dirga menjelaskan, reksa dana ini dibentuk sebagai alternatif atau pilihan investasi yang bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang sejalan dengan kinerja indeks melalui pendekatan investasi pasif dengan mereplikasi FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
Reksa dana indeks pertama yang diterbutkan Trimegah AM ini akan menempatkan portofolio sebanyak 80—100 persen pada efek bersifat ekuitas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari kumpulan efek yang terdaftar di FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
“Kemudian 0—20 persen pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun,” jelas Anthony dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan alasan pemilihan indeks sebagai acuan produk tersebut. Menurutnya, setelah menganalisa beberapa jenis indeks saham Indonesia, pilihan Trimegah AM jatuh kepada indeks FTSE Indonesia Low Volatility Factor.
Pihaknya menilai, indeks tersebut tidak hanya memiliki kinerja jangka panjang yang unggul, namun juga terdiri dari 31 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki volatilitas yang rendah.
Baca Juga
“Dengan kata lain portofolio yang terbentuk memiliki likuiditas yang baik serta tingkat risiko yang terjaga,” tutur dia.
Selain itu, Anthony menyebut penerbitan reksa dana ini didasarkan pada ekspektasi pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terjadi di tahun 2021 dan memiliki momentum positif untuk beberapa tahun ke depan akan terefleksikan juga ke pasar saham Indonesia, didukung faktor internal dan eksternal.
Faktor internal tentunya terkait dengan proses distribusi vaksinasi yang berjalan lancar sehingga diharapkan perekonomian akan segera pulih. Dari sisi global, Trimegah AM berekspektasi bahwa likuiditas di dunia masih akan melimpah akibat kebijakan-kebijakan akomodatif oleh developed countries.
“Hal ini tentunya akan berdampak positif ke emerging market seperti Indonesia, yang pada akhirnya mendukung kinerja Reksa Dana berbasis saham, termasuk Reksa Dana Indeks baru dari Trimegah AM ini,” kata dia.
Selain itu, Anthony menilai dana kelolaan Reksa Dana yang dikelola secara pasif, seperti Reksa Dana Indeks dan ETF memiliki peluang besar untuk terus berkembang, terlihat dari progress beberapa tahun belakangan.
Tercatat, sejak 2018 hingga 2020 dana kelolaan Reksa Dana Indeks Mengalami pertumbuhan yang cukup pesat sebesar 135 persen.
Anthony meyakini bahwa Reksa Dana Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menjadi pilihan yang tepat bagi investor ritel maupun institusi yang ingin mendapatkan imbal hasil yang atraktif dan ingin tetap memiliki exposure ke market.
Adapun, dia menargetkan dana kelolaan pada Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index di akhir tahun 2021 mencapai Rp300 miliar—500 miliar. Sebagai informasi reksa dana ini dapat dimiliki dengan minimum investasi sebesar Rp100.000,-.