Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang investasi reksa dana, surplus BPJS Kesehatan, kesehatan fiskal, dan harga minyak menjadi sajian dalam harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (9/2/2021).
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian Indonesia.
1. Reksa Dana Kian Menggoda
Daya tarik reksa dana semakin mempesona bagi para investor. Peningkatan jumlah investor akan menuntut para manajer investasi bersaing lebih kreatif memperebutkan pasar investor. Data Infovesta Utama melaporkan seluruh jenis indeks reksa dana mencetak imbal hasil positif pada 29 Januari hingga 5 Februari 2021 pekan lalu.
2. BPJS Kesehatan Surplus Rp18,74 Triliun
Tahun 2020 BPJS Kesehatan tutup dengan catatan positif. Pada tahun tersebut sukses membukukan surplus DJS hingga Rp18,74 triliun. Tingkat kepuasan peserta dan fasilitas kesehatan yang membaik, serta peningkatan jumlah peserta JKN juga menambah catatan baik di tahun lalu.
3. Pemerintah Pangkas Target
Pemerintah memangkas target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 hanya 4,5%—5,3%, lebih rendah dari kisaran pemerintah sebelumnya yakni 4,5%—5,5%.
4. Kesehatan Fiskal Rentan
Sejumlah lembaga internasional memprediksi rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini mencapai kisaran 43%. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan rasio utang sebesar 43,1% terhadap PDB. Rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan target pemerintah.
Baca Juga
5. Saham Farmasi di Zona Merah
Berdasarkan data Bloomberg, hanya 4 dari 10 saham farmasi yang membukukan return positif pada periode 1 Januari-8 Februari 2021. Penguatan saham dipimpin oleh dua emiten farmasi swasta, yakni saham SOHO yang menguat 8,48% year to date (ytd) ke level Rp4.990 dan saham TSPC naik 7,5% ytd ke level Rp1.505 per saham. Pada saat yang sama, saham KLBF terapresiasi 6,08% ke level Rp1.570 dan saham PYFA naik 4,1% ke level Rp1.015 per saham hingga akhir perdagangan Senin (8/2).
6. Mata Uang Asia Menguat
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 27 poin atau 0,20% menjadi Rp14.002 per dolar AS. Penguatan rupiah juga sejalan dengan mata uang Asia lainnya.
7. Harga Jagung Kian Mahal
Harga jagung kian mahal di bursa berjangka mendekati level tertinggi sejak 2013. Pasokan dan permintaan dianggap tak imbang. Hal tersebut seiring dengan prospek peningkatan pembelian dari China dan pasokan tertekan akibat cuaca. harga jagung di bursa Chicago untuk kontrak Maret 2021 naik 0,18% ke posisi US$0,549 per bushel, level tertinggi lebih dari 5 tahun. Sepanjang tahun berjalan 2021, harga jagung telah menguat hingga 13,53%.
8. Minyak Tambah Panas Diterpa Pengetatan Pasokan
Harga minyak telah menyentuh level tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Harga minyak jenis WTI di bursa Nymex untuk kontrak Maret 2021 menguat 1,25% ke posisi US$57,56 per barel. Level tersebut menunjukan pulihnya harga minyak lebih cepat di tengah tekanan pasokan akibat sentimen Covid-19.