Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia menyampaikan terdapat 8 perusahaan yang akan menerbitkan 10 efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dengan nilai emisi Rp10,95 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan dalam pipeline penerbitan obligasi bursa per 30 September 2020 terdapat 8 perusahaan lagi yang akan menerbitkan 10 obligasi/sukuk.
“Terdapat 8 emiten yang akan menerbitkan 10 emisi obligasi/sukuk dalam pipeline dengan total target emisi sebesar Rp 10,95 triliun. Sebagai catatan, satu emiten dapat menerbitkan lebih dari satu emisi EBUS” kata Nyoman, Rabu (30/9/2020).
Pipeline penerbitan surat utang korporasi di BEI kali ini terbilang sepi dengan nilai emisi lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Per 27 September 2019, BEI memiliki 13 instrumen surat utang yang masuk dalam daftar tunggu dengan nilai emisi mencapai Rp22,89 triliun.
Namun demikian, penggalangan dana lewat emisi surat utang tetap menjadi pilihan korporasi di masa pandemi khususnya untuk kebutuhan refinancing atau pendanaan kembali utang jatuh tempo.
Baca Juga
Walaupun jumlah korporasi yang menerbitkan obligasi maupun sukuk bertambah pada periode tahun berjalan, dari sisi nilai emisi terpantau lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2020 per 25 September 2020 senilai Rp65,43 triliun yang berasal dari 53 perusahaan penerbit (emiten).
Nilai tersebut lebih rendah 25,45 persen dibandingkan total emisi obligasi dan sukuk pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp87,77 triliun dari 42 emiten.
Hingga akhir pekan lalu total emisi obligasi dan sukuk di lantai bursa berjumlah 462 emisi dengan nominal outstanding Rp441,34 triliun dan US$47,5 juta yang diterbirkan oleh 127 emiten.