Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka bervariasi menyusul mandeknya pembicaraan terkait paket stimulus fiskal di Amerika Serikat. Hasil ini menyusul gagalnya indeks S&P 500 mencatatkan rekor kenaikan tertinggi pada perdagangan Senin.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (18/8/2020), indeks Topix Jepang dibuka stagnan pada perdagangan pagi ini. Bursa Korea Selatan dibuka di zona hijau dengan kenaikan indeks Kospi sebesar 0,1 persen.
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka naik 0,3 persen pada hari ini. Adapun indeks berjangka S&P 500 terpantau menguat 0,2 persen hingga pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang.
Perdagangan hari ini ditopang oleh kucuran dana dari bank sentral China yang meningkatkan keyakinan investor. Meski demikian, sentimen ini juga terdampak oleh kenaikan tensi hubungan AS dan China.
Indeks S&P 500 AS kesulitan menembus rekor baru ditengah mandeknya pembicaraan terkait paket stimulus fiskal AS. Pada saat yang sama, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pembatasan terhadap salah satu perusahaan asal China, Huawei, yang turut meningkatkan tensi panas hubungan China dengan AS.
"Kebanyakan investor dan pelaku pasar saat ini masih menunggu kejelasan paket stimulus fiskal kedua dari AS. Saat ini iklim investasi belum menunjukkan sentimen risk-on," ujar Chief Investment Officer Gibbs Wealth Management, Erin Gibbs.
Baca Juga
Sementara itu, sejumlah perusahaan akan melaporkan kinerja keuangannya dalam beberapa hari ke depan. Walmart Inc. dan Home Depot Inc. akan merilis laporan keuangannya pada hari ini disusul oleh. Target Corp. dan Nvidia pada hari Rabu dan Alibaba Group Holding Ltd. serta Qantas Airways Ltd. pada Kamis mendatang.