Bisnis.com, JAKARTA— PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan angka prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,79 triliun hingga kuartal I/2020.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk., Hermawan Wijaya mengatakan pencapaian ini mencerminkan sebanyak 25 persen dari marketing sales yang ditargetkan Rp7,2 triliun sepanjang tahun 2020.
Hermawan menjelaskan hasil ini ditopang oleh penjualan proyek Nava Park dan The Zora di BSD City serta Apartment Southgate di TB Simatupang Jakarta. Sementara dari sisi jenis properti, sebanyak Rp1,05 triliun marketing sales BSDE didapat dari residensial, sedangkan Rp734 miliar berasal dari proyek komersial.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BSDE, Christy Grassela mengatakan pandemi virus corona amat berdampak pada penurunan pendapatan. Hal ini terjadi terutama dari bisnis perkantoran dan pusat perbelanjaan.
“Kami mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran pendemi Covid-19 termasuk PSBB, karena itu sekitar 70 persen tenant perkantoran dan pusat perbelanjaan yang kami kelola ditutup,” katanya.
Penutupan perkantoran dan mal terkait kebijakan PSBB menurutnya, membuat BSDE harus memberikan potongan biaya sewa agar dapat meringankan para penyewa.
Terkait penjualan unit residensial, BSDE mengakui harus menunda launching dari beberapa proyek. Kondisi ini membuat target marketing sales yang dipatok pada Rp7,2 triliun sulit tercapai.
"Kami sedang mengkaji untuk merevisi target prapenjualan akhir tahun. Angka pastinya hingga saat ini belum dapat dipastikan," katanya.
Pada kuartal I/2020, BSDE mencatatkan penurunan laba bersih hingga 58 persen pada kuartal I/2020. Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, laba bersih Bumi Serpong Damai mencapai Rp259,64 miliar pada kuartal I/2020. Penurunan laba bersih membuat laba per saham juga menyusut, dari Rp32,56 menjadi Rp13,67.
Secara umum, pendapatan emiten bersandi saham BSDE itu turun 8,23 persen menjadi Rp1,49 triliun per kuartal I/2020. Pendapatan BSDE berasal dari penjualan tanah dan bangunan yakni Rp1,14 triliun, pendapatan sewa Rp227,27 miliar dan pengelolaan gedung Rp99,38 miliar.