Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten pertambangan logam, PT Aneka Tambang Tbk.,melemah seiring dengan penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2020.
Pada perdagangan Senin (29/6/2020) sesi I, saham ANTM merosot 1,65 persen atau 10 poin menjadi Rp595, setelah bergerak di rentang 595 - 610. Nilai transaksi mencapai Rp7,89 miliar.
Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp14,3 triliun. Sepanjang tahun berjalan harga ambrol 29,17 persen, tetapi membukukan kenaikan 11,21 persen dalam sebulan terakhir.
Anak usaha PT Inalum (Persero) ini membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp281,83 miliar pada kuartal I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, realisasi itu berbanding terbalik dengan perolehan perseroan pada periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp176,10 miliar.
Selain itu, emiten berkode saham ANTM itu juga membukukan penurunan penjualan pada kuartal I/2020 menjadi sebesar Rp5,2 triliun, lebih rendah 16,35 persen dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebesar Rp6,21 triliun.
Baca Juga
Kontributor terbesar pendapatan pada tiga bulan pertama tahun ini berasal dari penjualan komoditas emas yaitu sebesar Rp3,97 triliun atau sekitar 76 persen dari total penjualan secara keseluruhan.
Kemudian diikuti oleh komoditas feronikel yang berkontribusi sebesar Rp965,95 miliar atau sekitar 19 persen dari total penjualan keseluruhan perseroan.
Sekertaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa pembtasan aktivitas perdagangan ekspor internasional yang diperngaruhi oleh pandemi Covid-19 turut mempengaruhi penurunan penjualan ekspor komoditas feronikel pada kuartal I/2020.
Selain itu, di tengah volatilitas tren penurunan harga komoditas nikel global dan fluktuasi penguatan nilai tukar dolar AS yang signifikan terhadap rupiah sepanjang tiga bulan pertama tahun ini membuat pos rugi selisih kurs perseroan membengkak menjadi Rp362 miliar.
“Hal itu juga turut mempengaruhi capaian profitabilitas Antam pada kuartal I/2020 yang membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp281 miliar,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (29/6/2020).
Sementara itu, perseroan mencatatkan EBITDA pada kuartal I/2020 sebesar 34 miliar. Total liabilitas perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp12,74 triliun, naik tipis dari posisi 31 Desember 2019 di level Rp12,06 triliun.
Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp5,61 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp7,12 triliun.
Total aset perseroan naik menjadi Rp30,77 triliun dengan kas setara kas per kuartal I/2020 mencapai Rp3,16 triliun.
Di sisi lain, Antam membukukan produksi feronikel sebesar 6.315 ton TNi dengan tingkat penjualan mencapai 6.279 TNi. Untuk komoditas emas, perseroan membukukan volume produksi sebesar 446 kg atau setara 14.399 troy ounce dengan volume penjualan sebesar 5.097 kg atay setara 163.872 troy ounce.