Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Aneka Tambang Tbk., membukukan rugi bersih sebanyak Rp281,83 miliar pada kuartal I/2020. Kerugian dipicu selisih kurs yang membengkak.
Laporan keuangan Antam menunjukkan, kinerja profitabilitas perseroan berbalik karena pada periode kuartal I/2019 emiten berkode saham ANTM itu mencetak laba bersih Rp176,10 miliar.
Sepanjang kuartal I/2020, penjualan ANTM turun 16,35 persen menjadi Rp5,2 triliun. Pendapatan ANTM sebagian besar masih berasal dari penjualan emas sebesar Rp3,97 triliun atau 76 persen dari total penjualan. Selain emas, komoditas feronikel juga berkontribusi sebanyak Rp965,95 miliar atau sekitar 19 persen dari total penjualan.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko penjualan turun seiring dengan pembatasan aktivitas perdagangan ekspor internasional yang dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Dia menambahkan, perseroan juga menanggung kerugian seluruh kurs sebesar Rp362 miliar.
“Hal itu juga turut mempengaruhi capaian profitabilitas Antam pada kuartal I/2020 yang membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp281 miliar,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (29/6/2020).
Di sisi lain, total liabilitas perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp12,74 triliun, naik tipis dari posisi 31 Desember 2019 di level Rp12,06 triliun. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp5,61 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp7,12 triliun.
Baca Juga
Secara umum, total aset perseroan naik menjadi Rp30,77 triliun dengan kas setara kas per kuartal I/2020 mencapai Rp3,16 triliun.
Di sisi lain, perseroan membukukan produksi feronikel sebesar 6.315 ton TNi dengan tingkat penjualan mencapai 6.279 TNi. Untuk komoditas emas, perseroan membukukan volume produksi sebesar 446 kg atau setara 14.399 troy ounce dengan volume penjualan sebesar 5.097 kg atau setara 163.872 troy ounce.