Bisnis.com, JAKARTA – Grup Konglomerasi PT MNC Investama yang didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo berencana melakukan pembelian kembali (buyback) obligasi berdenominasi dolar AS yang mereka terbitkan.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (23/6/2020), Hary mengatakan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan para pemegang obligasi yang akan jatuh tempo pada 2021 tersebut. Ia memperkirakan sebagian dari total obligasi senilai US$231 juta yang diterbitkan sudah dapat dibeli pada Oktober mendatang.
“Dengan pandemi virus corona, harga obligasi berdenominasi dolar AS mengalami penurunan. Kami belum membicarakan ini dengan para pemegang obligasi, tetapi kami mungkin dapat membeli kembali sebagian obligasi pada harga yang disepakati, karena melakukan buyback 100 persen hampir tidak mungkin,” jelasnya.
Dana untuk melakukan buyback kemungkinan akan berasal dari para pemegang saham atau melalui capital call. Hary mengatakan, pada pembicaraan tingkat awal, sekitar 60 persen hingga 70 persen pemilik saham menyatakan dukungannya terhadap rencana ini.
Selain itu, MNC juga berupaya mengurangi paparan negatif utang-utang ini pada anak usaha. Sebelumnya, MNC juga telah berusaha untuk melakukan penundaan pembayaran utang dari obligasi ini.
Hary melanjutkan, pihaknya telah merencanakan sejumlah penyesuaian untuk menghadapi pandemi virus corona serta menghentikan kegiatan investasi baru. Menurutnya, struktur modal yang kuat amat penting untuk menghadapi kondisi ketidakpastian seperti sekarang.
Baca Juga
“Kami ingin lebih bergantung pada modal ketimbang utang,” katanya.
Sementara itu, anak usaha MNC Investama, PT Media Nusantara Citra akan melakukan pembayaran sebagian obligasi berdenominasi dolar AS pada paruh kedua tahun ini. Perusahaan tersebut memiliki utang sebesar US$201,25 juta, yang akan jatuh tempo pada Agustus 2022.
Adapun, aksi korporasi berupa private placement akan dilakukan pada dua anak usaha lain, PT MNC Kapital Indonesia dan PT MNC Land. Sebanyak 10 persen hingga 20 persen modal dari MNC Investama akan mengalir ke MNC Land, sementara Hary mengakui pihaknya belum menentukan besaran modal yang akan masuk ke MNC Kapital.
Gurita perusahaan MNC yang didirikan Hary Tanoesoedibjo mencakup mulai dari sektor media hingga properti. Hary Tanoesoedibjo juga merupakan rekanan bisnis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam pembangunan sebuah resor mewah.