Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah setelah sempat memperpanjang kenaikannya hingga menembus level 5.100.
Sementara itu, nilai tukar rupiah kembali berakhir melemah tipis terhadap dolar AS di tengah rebound indeks dolar AS. Namun, rupiah diprediksi akan menyambung tren penguatannya.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Selasa (9/6/2020):
IHSG Terguling, Sektor Pertanian Tahan Indeks di Atas Level 5.000
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal memperpanjang relinya dan mengakhiri pergerakan pada perdagangan hari ini di zona merah. Namun, indeks mampu mempertahankan posisinya di atas level 5.000.
Sebanyak 7 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah negatif, dipimpin industri dasar (-1,97 persen) dan properti (-1,93 persen). Tiga sektor lainnya mampu menguat, dipimpin pertanian (+3,69 persen).
Baca Juga
Tercatat 201 saham menguat, 257 saham melemah, dan 127 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,6 persen dan 2,7 persen menjadi penekan utama IHSG.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mampu memangkas sebagian besar pelemahannya hari ini dan berakhir di level Rp13.890 per dolar AS dengan depresiasi tipis 5 poin atau 0,04 persen dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (8/6/2020), rupiah ditutup di level Rp13.885 per dolar AS dengan depresiasi sebesar 8 poin. Sepanjang perdagangan Selasa, rupiah bergerak di kisaran level13.885 – 14.012.
Seiring dengan pergerakan rupiah, indeks dolar AS menanjak 0,26 persen atau 0,247 poin ke posisi 96,865, kenaikan pertama dalam sembilan sesi perdagangan terakhir.
Rupiah Perkasa, Kinerja Emiten Belum Tentu Kembali Berjaya
Penguatan nilai tukar rupiah dalam beberapa perdagangan terakhir hingga menyentuh kisaran Rp13.000 per dolar AS, diyakini sedikit banyak membantu emiten mencetak kinerja yang lebih baik pada kuartal II/2020.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah berhasil membalikkan keadaan dari bergerak di level terendahnya sejak Juni 1998 di kisaran Rp16.000 per dolar AS pada Maret 2020, kini rupiah bergerak di kisaran level Rp13.000 per dolar AS.
Sepanjang kuartal II/2020 berjalan, rupiah telah bergerak menguat 14,84 persen dan parkir di level Rp13.890 per dolar AS pada perdagangan Selasa (9/6/2020). Hal itu pun berbanding terbalik dengan kinerja kuartal I/2020 yang melemah 17,49 persen.
Sinyal Ekonomi China Berangsur Pulih, Harga Tembaga Siap Merangkak Naik
Harga tembaga terpantau masih berada di jalur kenaikan dalam beberapa perdagangan terakhir ; memperkuat sinyal bullish seiring dengan sentimen pemulihan ekonomi global masih berhembus kencang.
Berdasarkan data Bloomberg, berada di zona hijau selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Tembaga adalah logam yang kerap dianggap sebagai barometer ekonomi karena digunakan oleh banyak industri, mulai dari mobil hingga elektronik
Pada penutupan perdagangan Senin (8/6/2020), harga tembaga kontrak 3 bulan di bursa LME parkir di level US$5.699 per ton, menguat 0,17 persen atau 9,5 poin. Harga tembaga berhasil membalikkan keadaan, setelah pada medio Maret 2020 anjlok ke level US$4.371 per ton.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau naik tajam 20,70 poin atau 1,21 persen ke level US$1.725,80 per troy ounce pukul 19.55 WIB.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp1.000 menjadi Rp875.000 per gram.
Harga pembelian kembali atau buyback emas ikut turun Rp1.000 menjadi Rp761.000 per gram dari harga sebelumnya.