Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot melemah tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp13.890 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (9/6/2020). Pada saat yang sama, indeks dolar AS menanjak 0,30 persen atau 0,290 poin ke posisi 96,908.
Sepanjang perdagangan, rupiah mengalami tekanan. Rupiah melemah 16 poin atau 0,12 persen ke lelevel Rp13.901 per dolar AS hingga akhir sesi pertama. Sejam sebelumnya, rupiah sempat menguat 16 poin atau 0,12 persen ke lelevel Rp13.901 per dolar AS.
Di sisi lain, kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.973 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (9/6/2020).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.973 per dolar AS, melemah 17 poin atau 0,13 persen dari posisi Rp13.956 pada Senin (8/6/2020).
Sebelumnya, nilai tukar rupiah akan melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp13.885 per dolar AS pada perdagangan kemarin.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan menguat cukup tajam 100-200 point," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).
Ibrahim menjelaskan, rupiah diperkirakan menguat sejalan dengan aliran modal asing yang membanjiri pasar vaas, obligasi, dan surat utang di dalam negeri. Pelaku pasar mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Mereka, lanjut Ibrahim memilih negara yang memiliki peringkat layak invetasi seperti Indonesia.
Menurut Ibrahim, arus modal masuk atau capital inflow juga bisa tercermin dari posisi cadangan devisa yan gmeningkat US$2,6 miliar pada Mei 2020. Bank Indonesia melansir, cadangan devisa Indonesia mencapai US$130,5 miliar dan menjadi yang tertinggi sejak awal tahun.
Ibrahii mengungkapkan, jika stimulus di pasar global terus belanjut, kemungkinan cadangan devisa akan terus bertambah di bulan-bulan berikutnya. Hal itu juga didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang masih menjanjikan.
"Ini waktu yang tepat untuk melakukan konsolidasi apalagi masa New Normal atau transisi sdh diberlakukan sehingga kepercayaan pasar kembali meningkat," ujar Ibrahim.
Untuk diketahui, Fitch Ratings memperkirakan nilai stimulus moneter dalam bentuk pembelian surat-surat berharga (quantitative easing) oleh seluruh bank sentral dunia pada tahun ini bisa mencapai US$ 6 triliun.
Bank Sentral Uni Eropa (ECB) misalnya, pada pertengahan Maret hingga medio April membeli surat-surat berharga dengan nilai total EUR 120 miliar. Sebelumnya, nilai quantitative easing 'hanya' sekitar EUR 20 miliar per bulan.
Sementara bank sentral Inggris (BoE) berencana menambah pembelian obligasi pemerintah senilai GBP 200 miliar. Sedangkan bank sentral Jepang (BoJ) meluncurkan program tambahan pembelian Exchange Traded Funds (ETFs) sampai dengan JPY 12 triliun.
Pergerakan nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp13.890 per dolar AS, saat indeks dolar AS menanjak 0,30 persen atau 0,290 poin ke posisi 96,908.
Nilai tukar rupiah melemah 110 poin atau 0,79 persen ke level Rp13.995 per dolar AS, saat indeks dolar AS menguat 0,26 persen atau 0,247 poin ke posisi 96,865.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 16 poin atau 0,12 persen ke lelevel Rp13.901 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,11 poin atau 0,11 persen ke level 96,728 pada pukul 11.22 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 16 poin atau 0,12 persen ke lelevel Rp13.901 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,105 poin atau 0,11 persen ke level 96,723 pada pukul 09.054WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 7 poin atau 0,05 persen ke lelevel Rp13.885 per dolar AS di awal perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,051 poin atau 0,05 persen ke level 96,669 pada pukul 09.01 WIB.