Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan saham hari ini diwarnai oleh penghentian perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia menyusul anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 5 persen.
Dalam siaran resmi, Sekretaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa pada hari ini, Kamis, 12 Maret 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 15.33 waktu JATS.
Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham lainnya di Asia yang juga tertekan, menyusul kekhawatiran atas penyebaran virus corona (Covid-19) yang lebih luas.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (11/3/2020):
IHSG Anjlok 5 Persen, BEI Setop Perdagangan Lebih Awal
Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi.
“Ya [perdagangan saham sudah ditutup],” ujar Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo saat dikonfirmasi Bisnis.com, Kamis (12/3/2020).
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fakhri Hilmi menuturkan dengan adanya penurunan IHSG sebesar 5 persen pada pukul 15.33 WIB, maka secara otomatis perdagangan hari ini selesai lebih awal.
"Jadi sekarang itu di 4.895, turun 5 persen sebenarnya halt-nya setengah jam. Tadi halt di 15.33 jadi secara technically selesai hari ini, besok kembali di buka," ujarnya.
Rupiah Tembus Level Psikologis, Berpotensi Sentuh Rp15.000
Rupiah ditutup melemah 1 persen dan menembus level psikologis Rp14.500 per dolar AS seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus corona.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020) rupiah parkir di level Rp14.552 per dolar AS, melemah 1,019 persen atau 148 poin. Ini merupakan level terendah rupiah sejak Mei 2019. Sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah telah terkoreksi hingga 4,51 persen.
Jika dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya, rupiah berada di posisi tiga terbawah kinerja harian mata uang terburuk, tepat di bawah peso yang melemah 1,05 persen dan won yang melemah 1,051 persen.
Otoritas Bursa Korsel Setop Perdagangan 5 Menit, Kospi Ditutup Anjlok 3,87 Persen
Bursa Korea Selatan anjlok hampir 4 persen pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020), setelah sempat tersungkur lebih dari 5 persen di tengah kekhawatiran seputar wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup di level 1.834,33 dengan penurunan tajam 3,87 persen atau 73,94 poin. Pada perdagangan Rabu (11/3), Kospi masih menyentuh level 1.908,27 dengan pelemahan 2,78 persen.
Seperti dilaporkan Korea Times, otoritas Bursa Korsel (Korea Exchange) pada Kamis mengaktifkan ‘sidecar’ atau penghentian perdagangan saham sementara selama lima menit sekitar pukul 1 siang waktu setempat saat Kospi setelah terjun lebih dari 5 persen.
Buntut Pernyataan Trump, Bursa Jepang Ambruk 4 Persen Lebih
Bursa Jepang anjlok lebih dari 4 persen pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020), di tengah rontoknya sentimen investor karena pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix berakhir di level 1.327,88 dengan penurunan tajam 4,13 persen atau 57,24 poin dari level 1.385,12 pada perdagangan Rabu (11/3/2020) yang melorot 1,53 persen.
Sebanyak 39 saham menguat, 2.109 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 2.156 saham yang diperdagangkan pada Topix pada Kamis.
Saham Takeda Pharmaceutical Co. Ltd. dan Toyota Motor Corp. yang turun 8,32 persen dan 3,46 persen masing-masing menjadi penekan utamanya.
Sentimen Buyback Belum Ampuh, Indeks BUMN Ditutup Merah
Indeks BUMN 20 anjlok 7,21 persen pada perdagangan Kamis (12/3/2020), sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup lebih awal pukul 15.33 WIB.
Tepat 27 menit sebelum bursa ditutup, perdagangan saham disuspensi karena terkoreksi 5,01 persen atau 258,357 poin ke level 4.895,748, dibanding pembukaannya pagi tadi pada level 5.040,965.
Indeks BUMN 20 pun kembali terseok-seok, dimana dari 20 anggota indeks IDX BUMN semuanya ditutup pada zona merah. Indeks saham perusahaan pelat merah itu turun 7,21 persen atau 22,35 poin menjadi 287,62.
Pelaku Pasar Kecewa Pernyataan Trump, Bursa Global Melemah
Dilansir dari Bloomberg, pernyataan Trump tersebut menjadi katalisator untuk penurunan aset berisiko. Dalam pidatonya, Trump mengatakan akan membatasi perjalanan dari Eropa ke AS. Selain itu, langkah-langkah stimulus yang diumumkan juga tak banyak meyakinkan investor.
Indeks MSCI All-Country World Index terpantau melemah 1,38 persen ke level 467,02 pada pukul 15.03 WIB. Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang anjlok 3,96 persen ke level 592,17.
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup anjlok masing-masing 4,13 persen dan 4,41 persen, bahkan setelah Bank of Japan menjanjikan likuiditas tambahan untuk membendung dampak negatif virus corona terhadap ekonomi.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup melemah masing-masing 1,52 persen dan 1,92 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup melemah 3,26 persen.
Pergerakan Harga Emas Hari Ini
Harga emas Comex kontrak April 2020 terpantau menguat 1,6 poin atau 0,1 persen ke level US$1.643,90 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah tipis 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 96,499 pada pukul 15.25 WIB.
Sementara itu, harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) terpantau melemah dan melanjutkan tren penurunan yang sudah berlangsung sejak kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam dibanderol harga Rp831.000 per gram, turun Rp8.000 dibandingkan dengan posisi kemarin sebesar Rp839.000 per gram.