Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Buyback Belum Ampuh, Indeks BUMN Ditutup Merah

Indeks saham perusahaan pelat merah itu turun 7,21 persen atau 22,35 poin menjadi 287,62.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks BUMN 20 anjlok 7,21 persen pada perdagangan Kamis (12/3/2020), sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup lebih awal pukul 15.33 WIB.

Tepat 27 menit sebelum bursa ditutup, perdagangan saham disuspensi karena terkoreksi 5,01 persen atau 258,357 poin ke level 4.895,748, dibanding pembukaannya pagi tadi pada level 5.040,965.

Indeks BUMN 20 pun kembali terseok-seok, dimana dari 20 anggota indeks IDX BUMN semuanya ditutup pada zona merah. Indeks saham perusahaan pelat merah itu turun 7,21 persen atau 22,35 poin menjadi 287,62.

Padahal, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah memberi stimulus yakni pengumuman bahwa 12 emiten BUMN siap melakukan buyback atau pembelian kembali saham senilai Rp10 triliun.

Dikutip dari data Bloomberg, saham emiten konstruksi PT Wijaya Karya Tbk. menjadi penekan utama indeks dengan penurunan sebesar 18,21 persen atau 255 poin, ke level Rp1.145.

Mirae Asset Sekuritas menjadi broker yang paling banyak membeli saham emiten berkode saham WIKA tersebut dengan volume transaksi sebesar 13,16 juta lembar saham dan transaksi senilai Rp15,77 miliar.

Sementara itu, Bahana Sekuritas menjadi broker yang paling banyak menjual saham WIKA dengan volume transaksi sebesar 20,53 juta lembar saham dan nilai transaksi yakni Rp24,36 miliar.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyampaikan suspensi indeks ini erat kaitannya dengan ketakutan pasar mengenai pemberitaan tentang COVID-19 atau virus corona yang semakin meluas.

“Relatif masih cukup berat permasalahan utama virus corona ini, kita belum lihat sampai dimana akhirnya. Jadi ini yang membuat gejolak pasarnya sangat tinggi sekali. Meskipun sudah ada buyback dari beberapa BUMN, ternyata emiten tersebut ARB (auto reject bawah) juga, ini menunjukkan bahwa pasar masih melihat (COVID-19) ini cukup kuat sekali mempengaruhi ke depannya,” ujar Alfred.

Alfred menilai kesempatan IHSG untuk menghijau masih tetap ada pada pada perdagangan Jumat (12/3/2020) besok. Namun, hal itu lebih kepada faktor rebound dimana indeks sudah terkoreksi cukup dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper