Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang relinya ke level penutupan tertinggi baru pada perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2019).
Sebaliknya, nilai tukar rupiah lanjut melemah terhadap dolar AS di tengah kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya ketegangan hubungan Amerika Serikat dan China.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (16/10/2019):
IHSG Sukses Cetak Reli Hari Keempat, Ini Saham Pendongkraknya
Sebelum berhasil melanjutkan relinya, indeks terpantau sempat bergerak di zona merah setelah dibuka naik 0,20 persen atau 12,40 poin di level 6.170,56 pada Rabu pagi. Namun, IHSG berhasil menghimpun staminanya bahkan menyentuh level penutupan tertinggi sejak 27 September.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 1,90 persen dan 1,27 persen mampu menjadi pendongkrak utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas ikut berakhir di wilayah positif. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 0,70 persen dan 1,20 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong masing-masing berakhir menanjak 0,71 persen dan 0,61 persen.
Khawatir AS dan China Kembali Panas, Rupiah Ditutup di Zona Merah
Nilai tukar rupiah lanjut ditutup melemah 6 poin atau 0,04 persen di level Rp14.172 per dolar AS, pelemahan hari ketiga berturut-turut. Pada perdagangan Selasa (15/10), rupiah berakhir melemah 26 poin atau 0,18 persen di posisi 14.166.
Di sisi lain, pasar juga cenderung wait and see menanti pelantikan Presiden Indonesia untuk periode 2019-2024 terpilih, Joko Widodo, pada 20 Oktober 2019.
Mata uang lainnya di Asia mayoritas ikut melemah, dipimpin yuan offshore China yang terdepresiasi 0,3 persen terhadap dolar AS pada pukul 19.01 WIB.
Melompat 752 Persen dalam 8 Hari, Saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS) Kena UMA
PT Bursa Efek Indonesia memberikan status unusual market activity (UMA) atas saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS), menyusul terjadinya peningkatan harga sahan SLIS yang di luar kebiasaan.
SLIS resmi listing di Bursa pada Senin, 7 Oktober 2019 pada harga perdana Rp115 per saham. Adapun, pada penutupan perdagangan Rabu (16/10/2019), saham SLIS berakhir di level Rp980 per saham atau naik 24,84% dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya.
5 Tahun Jokowi-JK: Ini Kebijakan Indonesia yang Senggol Harga Komoditas Dunia
Kendati belum dapat menjadi harga acuan dunia, Indonesia memiliki peran besar terhadap pasar komoditas global. Sebagai produsen dan eksportir terbesar untuk beberapa komoditas di dunia, maka tidak jarang kebijakan pemerintah berdampak besar terhadap pergerakan harga.
Untuk sawit (CPO), misalnya, kebijakan pemerintah soal biodiesel mendapat respon positif dari pasar sawit global. Sebab kebijakan ini diharapkan dapat menyerap ketersediaan CPO di pasar. Sepanjang 5 tahun berjalan, harga CPO di bursa MDE bergerak melemah 2,22% dengan rata-rata harga di 2.385,66 ringgit per ton.
Begitu pun dengan karet, kebijakan Pemerintah untuk mengurangi ekspor dan penggunaan karet aspal, cukup membuat harga bahan baku ban ini sedikit terangkat.
Deflasi China Hancurkan Penguatan Tembaga
Tidak mampu mempertahankan penguatannya selama empat perdagangan berturut-turut, harga tembaga kembali terkoreksi akibat deflasi China yang memburuk.
Hal ini menambah kekhawatiran pasar terhadap permintaan Negeri Panda sebagai konsumen logam industri terbesar di dunia.
Ekonom Senior Komoditas ABN Amro Bank NV Casper Burgering mengatakan deflasi harga produsen China pasti sangat memengaruhi pergerakan harga tembaga.
Harga emas untuk kontrak Desember 2019 di bursa Comex terpantau naik tipis 1,30 poin atau 0,09 persen ke level US$1.484,80 per troy ounce pukul 18.51 WIB.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau menanjak 0,075 poin atau 0,08 persen ke posisi 98,363.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp4.000 ke Rp752.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam berkurang Rp3.000 menjadi Rp673.000 per gram.