Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tergerus Penguatan Dolar AS

Harga emas turun 0,2% karena penguatan dolar AS, meski ada harapan pemangkasan suku bunga The Fed.
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Tumpukan emas batangan di Inggris. / Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ringkasan Berita
  • Harga emas turun 0,2% menjadi US$3.365,79 per troy ounce akibat penguatan dolar AS, meski ada harapan pemangkasan suku bunga The Fed.
  • Indeks dolar AS naik 0,2%, membuat emas lebih mahal bagi investor asing, sementara pasar memperkirakan peluang 87% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada 17 September.
  • Investor menantikan data PCE yang diperkirakan menunjukkan inflasi inti naik ke 2,9%, yang dapat mempengaruhi prospek harga emas dan kebijakan moneter AS.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas turun tipis pada perdagangan Senin (25/7/2025) dari level tertinggi dalam dua pekan menyusul penguatan dolar AS yang menekan kinerja logam mulia, meski harapan terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada September tetap memberi penopang.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot melemah 0,2% menjadi US$3.365,79 per troy ounce pada pukul 11.35 WIB, setelah Jumat lalu mencapai titik tertinggi sejak 11 Agustus. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga terkoreksi 0,25% ke US$3.366 per troy ounce.

Indeks dolar AS naik 0,2% setelah sempat menyentuh level terendah empat pekan, membuat emas relatif lebih mahal bagi investor luar negeri.

Analis senior City Index Matt Simpson mengatakan harga emas menyentuh level support kuat di kisaran US$3.350 dalam jangka pendek.

”Komentar dovish Powell pekan lalu bahkan mendorong terbentuknya titik balik harga yang cukup signifikan,” jelasnya seperti dikutip Reuters.

Kendati demikian, reli yang lebih panjang kemungkinan masih menunggu data inflasi konsumsi pribadi AS atau PCE yang lebih landai dan pelemahan di pasar tenaga kerja. Dengan inflasi yang berpotensi tetap tinggi, kenaikan emas bisa terbatasi meski prospek pemangkasan suku bunga semakin besar.

Dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan, namun menegaskan keputusan final belum diambil.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar kini memperkirakan peluang sebesar 87% untuk pemangkasan 25 basis poin pada 17 September, dengan total penurunan mencapai 48 bps hingga akhir tahun.

Emas biasanya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena biaya peluang untuk memegang aset tanpa imbal hasil menjadi lebih kecil.

Sentimen positif juga merambah pasar saham Asia pada Senin, seiring optimisme terhadap kembalinya era pelonggaran moneter di AS.

Investor kini menantikan rilis data PCE pada Jumat mendatang, yang diperkirakan menunjukkan inflasi inti naik ke 2,9%, level tertinggi sejak akhir 2023.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro