Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia memberhentikan perdagangan saham milik 10 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2019.
Adapun komposisinya, sebanyak 4 emiten baru diberikan suspensi per 1 Juli 2019 karena belum menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2018.
Sementara itu, 6 emiten lainnya mendapat perpanjangan suspensi perdagangan efek karena belum menyampaikan laporan keuangan auditan 2018 dan belum membayar denda.
“Berdasarkan pemantauan kami, hingga 29 Juni 2019 terdapat 10 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2018 dan/atau belum meakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut,” tulis BEI dalam pengumumannya yang dikutip pada Senin (1/7/2019).
Adapun, 4 perusahaan tercatat yang perdagangan sahamnya dihentikan sementara di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan Senin (1/7/2019) adalah:
PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX)
PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY)
PT Sugih Energy Tbk. (SUGI)
PT Nipress Tbk. (NIPS)
Baca Juga
Selanjutnya, 6 perusahaan tercatat yang masa suspensinya diperpanjang adalah:
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA)
PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (BORN)
PT Golden Plantation Tbk. (GOLL)
PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk. (TMPI)
PT Cakra Mineral Tbk. (CKRA)
PT Evergreen Invesco Tbk. (GREN)
Berdasarkan Peraturan Nomor I-H tentang sanksi, bursa telah memberikan peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp150 juta kepada emiten yang terlambat menyampaikan lapkeu dan/atau belum membayar denda atas keterlambatan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan Peraturan Nomor I-H tentang sanksi, bursa melakukan suspensi apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian lapkeu, emiten tidak memenuhi kewajiban penyampaian lapkeu dan atau meskipun telah menyampaikan lapkeu tapi belum membayar denda.