Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti dan investasi PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) siap melakukan tender offer surat-surat utang dari anak usahanya senilai US$150 juta. Langkah tender offer bertujuan menurunkan tingkat utang dan beban pembiayaan.
Dalam keterbukaan informasi pada Rabu (13/3/2019), Direktur LPKR Marshal Martinus Tissadharma dan Richard H. Setiadi menyampaikan suratnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Surat itu merupakan penyampaikan pelaksanaan tender offer pada 12 Maret 2019.
Tender offer yang dimaksud adalah pembelian kembali secara tunai surat-surat utang yang diterbitkan anak perushaan yang 100% sahamnya dipegang LPKR, yakni Capital Pte. Ltd. selaku penerbit. Capital memiliki dua surat utang.
Pertama, Surat Utang Senior sebesar US$410 juta dengan bunga 7% yang jatuh tempo pada 2022. Kedua, Surat Utang Senior senilai US$425 juta dengan bunga 6,75% yang jatuh tempo pada 2026.
“Pada 12 Maret 2019, LPKR telah melakukan penawaran tender kepada pemegang surat-surat untuk untuk membeli kembali secara tunai dengan nilai US$150 juta. Sebelumnya LPKR bertindak sebagai salah satu penjamin utang anak usaha,” paparnya, dikutip Kamis (14/3/2019).
Aksi tender offer tentunya membutuhkan dana dari LPKR. Marshal menjelaskan, penawaran tender akan dibiayai dari dana yang diperoleh dari penyetoran lebih awal atas pembayaran saham dalam rangka pelaksanaan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Tender offer itu bertujuan menurunkan tingkat utang dan beban untuk pembiayaan perseroan. Aksi ini juga menjadi kebijakan perusahaan agar proaktif menata kewajiban utangnya.
Baca Juga