Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Kapasitas Produksi Cottoindo Ariesta (KPAS) Naik 50%

PT Cottonindo Ariesta Tbk. memproyeksikan pertumbuhan kapasitas produksi bisa mencapai 50% pada tahun depan seiring dengan penambahan mesin baru pada akhir 2018.
Karyawan PT Cottonindo Ariesta Tbk. sedang mengaduk comber cotton (bahan dasar) sebelum dimasukkan dalam proses boiler, Subang, Rabu (14/11/2018)./Bisnis-Novita Sari Simamora
Karyawan PT Cottonindo Ariesta Tbk. sedang mengaduk comber cotton (bahan dasar) sebelum dimasukkan dalam proses boiler, Subang, Rabu (14/11/2018)./Bisnis-Novita Sari Simamora

Bisnis.com, SUBANG--PT Cottonindo Ariesta Tbk. memproyeksikan pertumbuhan kapasitas produksi bisa mencapai 50% pada tahun depan seiring dengan penambahan mesin baru pada akhir 2018.

Wakil Direktur Utama dan Direktur Keuangan Cottonindo Ariesta Fransiskus Toni mengatakan, produksi perseroan sebanyak 100 ton-105 ton per bulan. Adapun total utilisasi emiten bersandi saham KPAS sudah mencapai 90% dari 115 ton per bulan.

Saat ini, perseroan telah menambah mesin jenis bleeching cotton set senilai Rp10 miliar. Dana pembelian mesin tersebut berasal dari dana initial public offering.

Perseroan mengharapkan, penambahan mesin baru bisa meningkatkan kapasitas hingga 50%. Dia mengatakan penambahan mesin bleach cotton bisa memenuhi permintaan pelanggan dari private label seperti Indomaret dan Alfamart yang sebelumnya belum bisa dipenuhi keseluruhan permintaan.

"Kalau semuanya berjalan dan bertumbuh dengan baik maka produksi tahun depan bisa berjalan tumbuh 30%-50%. Peluang sangat besar, permintaan sangat banyak dan kami cukup sulit untuk memenuhi permintaan," katanya, Rabu (12/11/2018).

Adapun mesin baru tersebut berasal dari Eropa. Untuk tahap awal, pemasangan dilakuma dengan mesin berkapasitas besar untuk menunjang proses Sliver dan Spunlache.

Toni menambahkan, luas pabrik perseroan di Subang mencapai 2,3 ha dan kini perseroan telah mengakuisisi lahan seluas 5 ha untuk pembangunan pabrik. Lokasi lahan baru tersebut berada di Kalijati, Desa Purwadadi. Dia mengatakan, pabrik lama akan difokuskan untuk produk kecantikan dan pabrik baru akan fokus pada produk kesehatan.

Direktur Utama Cottonindo Ariesta Marting Djapar menuturkan, pascapenambahan mesin baru, perseroan memproyeksikan pertumbuhan ekspor sekitar 10%-15% pada tahun depan. Dia menambahkan, perseroan merupakan market leader untuk cotton bud dan kapas kecantikan.

Marting menambahkan, perseroan akan terus melakukan inovasi produk dan meningkatkan ekspor pada 2019. Menurutnya, dengan memperkuat ekspor maka posisi perusahaan semakin kokoh.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper