Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah bergerak melemah pada awal perdagangan pekan ini menjelang rilis data pertumbuhan kredit Indonesia.
Hussein Sayed, Chief Market Strategist (Gulf & MENA) menuturkan, investor saat ini tengah memperhatikan rilis data pertumbuhan kredit Indonesia yang dilaporkan pada hari ini (20/2/2017).
Data ini memberi gambaran tentang perubahan total kredit dan sewa sepanjang bulan Januari sehingga memberi pengaruh terhadap pergerakan mata uang Garuda.
“Kenaikan pertumbuhan kredit yang solid akan mendukung potensi GDP sehingga sentimen terhadap Indonesia dapat meningkat pula,” papar Sayed dalam publikasi risetnya.
Sayed menambahkan, dari aspek teknis, kurs rupiah berpotensi bergerak menuju Rp13.500 per dolar AS jika level 13.540 terlewati.
Tercatat nilai tukar rupiah menghentikan penguatannya pada awal perdagangan pekan ini, Senin (19/2/2018) setelah libur panjang Tahun Baru Imlek dengan pelemahan 0,27% pada level Rp13.560 per dolar AS.
Baca Juga
Namun, pergerakan rupiah semakin melemah hingga perdagangan Selasa (20/2). Terpantau, rupiah bergerak mencapai level Rp13.576 per dolar AS pada pukul 11.23 WIB setelah dibuka stagnan di Rp13.560 per dolar AS.